Latest Updates

Rahasia Cinta di Balik Sungut Nyamuk

 Di balik tubuh mungil nyamuk, terkuak rahasia cinta Ilahi yang memberi rizki tanpa henti.
  

TAK sedikit manusia yang menggerutu akibat ulah nyamuk nakal. Di malam dan siang hari, kadang mereka merasa terganggu dengan kedatangan hewan mungil ini. Selain meminta ‘sumbangan darah’, nyamuk kerap kali turut berperan dalam penyebaran berbagai penyakit. Beberapa contoh penyakit yang diperantarai nyamuk pembawa kuman dan virus ini adalah demam berdarah dan kaki gajah (filariasis). Bahkan, tak jarang penderita penyakit tersebut berujung tragis: kematian.

Di balik ‘kenakalan’ nyamuk tersebut, pernahkah terbersit di pikiran kita bagaimana mereka mengetahui keberadaan manusia atau makhluk hidup lainnya untuk kemudian dihisap darahnya? Baru-baru ini para ilmuwan dari Universitas California, Davis, berhasil menguak teka-teki tersebut. Mereka telah menemukan aroma khusus pada manusia dan burung yang dapat merangsang kehadiran nyamuk Culex. Bau tersebut berasal dari senyawa kimia yang disebut nonanal. Bahan ini termasuk semiochemical kuat, yakni zat atau campuran bahan kimia yang dapat membawa pesan. Aroma khas nonanal dapat ‘mengundang’ Culex dan menuntunnya menemukan sumber darah.

"Nonanal adalah cara bagaimana mereka menemukan kita" kata Walter Leal, profesor ahli serangga. "Sungut Culex quinquefasciatus dirancang sangat canggih untuk mengenali nonanal, meskipun dalam kadar yang teramat sangat rendah sekali pun". Culex mengenal bau tersebut melalui saraf penerima bau yang terletak pada sungutnya.

Para peneliti menguji ratusan senyawa alami yang dipancarkan oleh manusia dan burung. Mereka mengumpulkan senyawa kimia beraroma dari 16 orang dewasa yang mewakili beragam ras dan kelompok etnis. "Kami kemudian mengukur kekhususan (spesifisitas) dan kepekaan (sensitivitas) saraf penerima bau ke senyawa yang telah dikumpulkan tersebut pada sungut nyamuk" jelas Syed Zain, yang juga ikut menguak misteri ini.

Leal dan Syed berpendapat bahwa nonanal yang mereka temukan tersebut bekerja saling menguatkan dengan karbon dioksida. Gas karbon dioksida ini sudah lama dikenal sebagai zat penarik kedatangan (atraktan) nyamuk. "Kami memberi umpan perangkap nyamuk berupa campuran nonanal dan karbon dioksida. Kami dapat menarik kedatangan sebanyak 2.000 nyamuk dalam satu malam di Yolo, daerah dekat Davis", ungkap Syed. "Nonanal yang dicampur karbon dioksida dapat meningkatkan hasil tangkapan lebih dari 50 persen bila dibandingkan dengan perangkap berumpankan karbon dioksida saja", imbuhnya.

Sungguh, di balik fenomena tersebut sebenarnya ada pelajaran yang dapat kita ambil. Betapa tidak, nyamuk dapat menemukan makanannya hanya dengan perangkat sungut berwujud mungil namun memiliki teknologi canggih. Lalu, siapakah yang menciptakan ini semua?

Tentu, Allah lah yang membuat keajaiban ini. Allah yang maha Pemurah menciptakan sedemikian rupa sungut nyamuk sehingga peka terhadap bau tertentu. Pun, Dia menyediakan bantuan terbaik berupa aroma nonanal yang menyebar dari sumber makanan yang diperlukan nyamuk. Dengan aroma itu, Allah menunjukkan sumber rizki nyamuk sehingga dapat bertahan hidup. Inilah salah satu bukti kebijaksanaan Allah yang tak kan pernah berhenti memberi rizki kepada semua makhluk-Nya. Baik besar maupun kecil, terlihat mata maupun tidak, tetaplah Allah yang memberikan karunia penghidupan mereka sebagaimana firman-Nya dalam Al Qur’an: Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS Al Ankabuut 29: 60).

Bagikan

Lisanpun Bisa Berbisa

“Bicaralah yang baik dan benar, atau lebih baik diam,” begitu pesan Rasulullah untuk menjaga lidah
 




Anchaznet.com—Pepatah terkenal mengatakan, “Mulutmu adalah harimaumu.” Gara-gara perkataan keluar tanpa difikirkan, justru mengakibatkan kerugian. Kasus ini bisa kita contoh pada kerusuhan di Batam baru-baru ini. Kerusuhan yang melibatkan ribuan buruh PT Drydocks World Graha beberapa waktu lalu, ditengari akibat ucapan bernada rasis oleh seorang pekerja asing asal India.

Ketajaman lidah melebihi mata pedang. Banyak orang celaka karena tidak dapat menjaga lidahnya. Namun tak sedikit pula orang yang mulia, dihormati, disegani dan dipercaya karena lidahnya. Golongan ini karena mampu mencegah dan mengatasi bahaya yang ditimbulkan oleh lisannya.

Sudah telah banyak dicontohkan di hadapan kita semua. Betapa banyak bencana atau musibah yang  ditimbulkan akibat lisan seseorang. Seseorang bisa melakukan pembunuhan hanya karena sebuah kata-kata yang dinilai menghina.

Suatu ketika Umar bin Khatab mengunjungi Abu Bakr. Ketika itu, Umar mendapatinya sedang menarik-narik lidah dengan tangannya. Mendapati peristiwa tersebut, seraya Umar bertanya, “Apa yang sedang anda lakukan? Semoga Allah mengampunimu!” Abu Bakr menjawab, “Inilah benda yang akan menjerumuskanku ke neraka.”

Dalam banyak sabdanya, Rosulullah senantiasa berpesan ke pada ummatnya supaya senantiasa menjaga lisan, agar tidak mudah “memuntahkan” kata-kata yang bisa menyelakakan diri sendiri, lebih-lebih orang lain.

Selain kemaluan, lidah merupakan salah satu biang yang sangat berpotensial menggiring kita ke pada kebinasaan, "Barang siapa yang dapat menjamin untukku apa yang ada di antara dua dagunya (lisan) dan apa yang ada di antara kedua kakinya (kemaluan) maka aku menjamin untuknya surga." (HR. Bukhari).

Madu dan Racun Lisan

Secara kasat mata, lidah hanyalah bagian kecil dari organ tubuh manusia. Ia lentur, tidak bertulang. Namun, dibalik ‘kelembutannya’ itu, tersimpan kedahsyatan yang mampu menghantarkan manusia ke pintu gerbang kebahagiaan, sekaligus bisa menjerumuskan si empunya  ke dalam kehinaan hidup di dunia dan akhirat. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Abdullah bin Ma’ud, “Wahai lisan, ucapkanlah yang baik-baik, niscaya kamu akan beruntung! Diamlah dari mengucapkan yang buruk,buruk, niscaya kamu akan selamat sebelum menyesal!”

Laksana sebuah pedang yang terhunus, ia akan bermanfaat ketika si pemilik memanfaatkannya untuk sesuatu yang berguna. Begitu pula sebaliknya, ia justru akan berubah menjadi beban siapa saja, ketika ia tidak mampu memanfaatkannya dengan baik, atau menggunakan  untuk ‘membabat’ siapa/apa saja, tak peduli dirinya sendiri. Tentu yang demikian ini, sangat membahayakan bagi keselamatan dirinya, ataupun orang lain. begitulah kira-kira analogi dari pada lisan.

Dan perlu diketahui, sejatinya lisan itu lebih berbahaya dari pedang, lebih beracun dari pada bisa, sebab, ia bisa membunuh  tanpa harus melukai, bisa melumpuhkan, tanpa ada perlawanan (fisik). Kenapa?, karena lemparan peluru-peluru (baca: kata-kata) nya, langsung menghujam pada titik kelemahan manusia, hati. “Al-kalaamu yanfudzu maa laa tanfudzuhu ibaru (perkataan itu bisa menembus apa yang tidak bisa ditembus oleh jarum –hati-).

Imam Al-Ghazali  telah menetapkan lisan (banyak bicara), sebagai racun pertama hati, yang menyebabkan manusia jauh dari cahaya Ilahiayah. Dalam kitab nya yang ternama, “Ihya’ Ulummidin” beliau banyak menerangkan tentang bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh lidah.

Saat ini, sepertinya kebanyakan manusia telah terseret ke lembah kehinaan lisan. Betapa mudah mereka mengumbar kata-kata, tanpa mempertimbangkan efek sampingnya, apakah itu membawa mashlahah (kebaikan), atau, justru sebaliknya, mafsadat (keburukan).

Lisan seseorang adalah merupakan cerminan dari baik dan buruk dan cerminan kualitas iman seseorang. Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, "Tidak akan lurus iman seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tidak akan lurus hatinya, sehingga lurus lisannya. Dan seseorang tidak akan masuk surga apabila tetangganya tidak merasa aman dari kejahatan lisannya." (HR. Imam Ahmad dan selainnya)

Macam-Macam ‘Bisa’ Lisan        

Pada hakekatnya, banyak sekali jenis penyakit yang bersumber dari lisan ini. Sebagian, bisa menghantarkan mereka keluar dari Islam. Sebagian yang lain, melahirkan dosa yang besar, akan tetapi tidak menjatuhkan mereka ke pada kekafiran. Dan di antara penyakit itu adalah:

1. Ucapan Kufur
Ucapan kufur, merupakan ucapan paling buruk yang akan mengeluarkan kaum muslimin dari keimanan mereka. Barang siapa yang mengucapkannya dengan penuh kesadaran, missal, “Saya mengakui bahwa ada Tuhan selain Allah”, maka, secara langsung ia difonis sebagai orang murtad alias kufur (keluar dari Islam). 

2. Ucapan Yang Mendekati Kekufuran
Saat ini, sepertinya tidak sedikit orang yang terbawa oleh arus kebebasan yang kebablasan. Berlindung dengan dasar Hak Asasi Manusia (HAM), dengan berani mereka mengeluarkan pernyataan yang sangat bertentangan dengan syari’at. Misalnya, seorang muslim berani mengharamkan poligami dan menghalalkan nikah sejenis. Ketika mereka ditegur,  mereka justu mengancam dengan dalih melanggar HAM. Pada intinya, hak-hak Allah yang tertera di dalam Al-Quran, ingin mereka letakkan dibawah HAM mereka yang berdasarkan hawa nafsu.

3. Berbohong
Berbohong merupakan istilah yang tidak asing di telinga. Kita sering mendengarnya. Tapi, dalam kontek kehidupan, kita sering menyampingkannya. Padahal efek dari prilaku ini sangat luar biasa, minimal, ia akan menyebabkan si pelaku tidak tenang, terus bimbang dalam menjalani kehidupannya. Sebagaimana sabda Rosul, “Sesungguhnya kebenaran itu (membawa) ketentramandan kebohongan itu (mengakibatkan) kebimbangan.” (HR. Tirmidzi).

Dan bohong yang tingkatannya paling tinggi adalah, berbohong kepada Allah, Rosulnya, dan bersaksi dengan kesaksian yang palsu (terkecuali kalau dihadapan musuh). Dan contoh bahwa seseorang telah berbohong kepada Allah dan Rosul-Nya, ia memberikan penjelasan (fatwa), bahwa Allah dan Rosul-Nya telah berkata demikian, padahal itu bohong. Firman Allah, “Maka tidak ada kedzoliman yang lebih berat selain orang-orang membuat-buat dusta terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya.” (Al-‘Araf: 37).

4. Ghibah
Ghibah, menggunjing atau menggosip. Sebagaimana didefinisikan oleh Rosulullah, bahwa ghibah adalah jika , “Engkau menyebut/menceritakan saudaramu dengan ucapan yang (jika dia di depanmu) dia akan membencimu….” (HR. Imam Muslim).

Ditinjau dari segi hukum, ghibah adalah haram. Allah mengumpamakan orang yang doyan me-ghibah adalah mereka yang senamg memakan daging saudaranya yang sudah mati. Firman Allah, “Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentunya kamu merasa jijik kepadanya……” (Al-Hujurat: 12)

Di tengah arus informasi saat ini, ghibah telah menjadi sesuatu yang dikomersialkan, dan disenangi oleh sebagian orang. Acara infortaiment, adalah jenis ghibah di era modern. Cukuplah firman Allah di atas sebagai teguran bagi kita untuk menjauhi prilaku ghibah ini, apapun wujud perubahannya.

5. Fitnah
Rasa dengki dan iri hati terhadap kesuksesan/kebahagian seseorang, seringkali menjadi pemicu untuk memfitnah orang tersebut. Mencari-cari kelemahan, kemudian menyebarkannya ke pada khalayak umum, adalah wujud dari fitnah itu sendiri. Hal ini sangat dibenci oleh Allah dan Rosul-Nya, bahkan ia (fitnah) dikategorikan lebih kejam dari pada pembunuhan.

Banyak sekali ancaman Allah melalui lisan Rosul-Nya mengenai balasan bagi mereka yang suka memfitnah, salah satunya adalah hadits berikut  ini, “Orang-orang yang suka mengumpat, mencela, mengadu domba, dan mencari-cari aib orang lain bakal digiring di masyar nanti dengan wajah berupa anjing.” (HR. Abu Syaik dan Ali bin Harits).

6. Sikhriyyah
Manusia diciptakan dengan diliputi oleh beberapa kelebihan dan kekurangan. Satu sama lain, pasti mempunyai dua hal ini, kelebihan dan kekurangan. dan untuk melengkapi antar mereka, maka manusia harus saling membantu, bukan dengan saling mencemooh antar satu sama lain. “Laa tahtakir man duunaka falikulli syain maziayatun.” (janganlah meremehkan siapa saja yang lebih rendah dari padamu, karena setiap sesuatu itu memiliki kelebihan). Demikianlah pribahasa Arab menggambarkan, betapa manusia itu jauh dari kesempurnaan.

Sayangnya, kadang karena dorongan hawa nafsu, secara tidak sadar/sadar kita telah meremehkan seseorang, baik itu dengan ucapan, tindakan ataupun dengan isyarat. Secara logika, sebenarnya kita pun menolak ketika ada seseorang yang meremehkan kita, sebab itu, kita harus menghindari perbuatan tercela ini. dan perlu diperhatikan, bahwa, belum tentu orang yang kita perolok-olokkan itu, lebih buruk dari pada kita yang mengolok-ngolokkan, bahkan, bukan suatu kemustahilan, ia lebih baik dari pada kita. Simaklah  firman Allah berikut ini, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolo-ngolokkan kaum yang lain. (karena) boleh jadi mereka (diperolokkan) itu lebih baik dari pada mereka (yang memperolokkan).” (Al-Hjurat: 11)

7. Sibabah
Sifat ashabiah (kekelompokkan/kesukuan), kini telah menjakiti sebagian kaum muslimin. Tak jarang karena sifat ini telah mendarah daging, mereka mencela kelompok yang lain, yang tidak sejalan dengan perilaku mereka. Padahal, perselisihan di antara mereka, -hanyalah- perselisihan furu’iah, bukan yang ushul.  Jangankan kita, yang masanya jaraknya jauh dengan masa Rosulullah, para sahabatpun, yang hidup di zaman Nabi, juga pernah berselisih pendapat. Masalahnya, perbedaan pendapat di jaman sahabat, tidak menjadikan merenggangkan tali persaudaraan mereka.

Lihat lah fenomena saat ini, karena kelompok lain tidak mengamalkan bacaan ini dan bacaan itu, amalan ini dan amalan itu, dengan mudah mereka menyalahkan antar satu sama lain, bahkan tak jarang juga mereka saling menyesatkan. Pebuatan macam inilah yang kemudian disebut dengan sibabah.

Hal ini sangat dilarang, sebagaimana sabda Rosul, “Mencela orang muslim itu menyebabkan kefasikan dan membunuhnya menyebabkan kekufuran.” (HR. Bukhari dan Muslim). Sikap mencela, bukan hanya dilarang untuk sesama muslim, terhadap waktu, angin, ayam jantan yang berkokok, juga berlaku demikian. Sabda Nabi, “Janganlah kamu mencela angin karena angin itu sebagian dari ruh (kekuasaan) Allah.” (Al-Hadits).

8. Memberi Dukungan Yang Buruk
Bukan suatu yang rahasia lagi, kalau ada sebagian orang, atas nama menjaga kekompakan, mereka sepakat untuk melakukan suatu makar, sayangnya, makar tersebut merupakan makar kemaksiatan. Seperti mencuri, menyuap, dan lain sebagainya. Saling mendukung dalam kejelekan/kemaksiatan semacam ini haram hukumnya, sekalipun ia tidak terlibat dalam tindakan makar tersebut. Allah berfirman, “Barang siapa yang memberi syafaat yang buruk, niscaya ia akan memikul bagian dari dosanya.” (An-Nisa’: 85)

9. Gemar Mengucapkan Sumpah
Seringkali seseorang karena kepepet, dan demi meyakinkan lawannya, dengan mudah ia bersumpah atas nama Allah. prilaku umbar sumpah, merupakan prilaku buruk, yang seharusnya tidak dilakukan oleh orang-orang mukmin. Firman Allah, “Dan janganlah kamu mengikuti orang yang banyak bersumpah lagi hina.” (Al-Qalam: 10)

10. Li’an
Li’an adalah memvonis orang dengan ucapan laknat. Sebagai seorang mukmin, kita dilarang keras untuk melaknat sesama saudara seiman. Ketika kita melakukannya, berarti, kita telah membunuh saudara kita sendiri. Rosulullah bersabda, “Mengucapkan laknat kepada orang mukmin (sama halnya) dengan membunuhnya.” (HR. Bukhari Musliam dan Duhhak)

Demikianlah di antara penyakit lisan, yang bisa membahayakan nasib kita (si empunya lisan) dan orang lain, di dunia, lebih-lebih di akhirat kelak. Dan dalam rangka mencegah itu semua, perlu kiranya kita mengerjakan beberapa hal berikut ini:

1. Senantiasa meminta pertolongan kepada Allah atas bahaya lisan kita.
2. Basahilah ia dengan dzikir.
3. Berfikir terlebih dahulu (akan manfaat dan mudharat) sebelum bertutur.
4. Ketika kita menyadari akan kekeliruan ucapan kita, beristighfarlah, dan berjanji untuk tidak mengulanginya.
5. Jauhkanlah diri dari kebiasaan mengucapkan hal-hal yang tidak bermanfaat. "Di antara ciri kebaikan Islam seseorang adalah ketika bisa meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat." (H.R. Tirmizi dan Ibnu Majah).
6. Janganlah berbicara berlebihan atau melebih-lebihkan sesuatu.

Demikianlah di antara tips-tips yang akan membebaskan kita dari racun lisan. Mudah-mudahan, Allah menggolongkan kita termasuk orang-orang yang senantiasa menjaga dan menghiasi lisan dengan dzikir-dzikir cinta, cinta kepada Allah.

Akhirul kalam, Keselamatan seorang manusia juga terletak dalam menjaga lidahnya. Allah menyeru umat-Nya agar menggunakan lidah untuk berzikir dan menyebut nama-Nya.

Nabi bersabda, "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah berkata benar atau diam." (H.R. Bukhari dan Muslim). Dalam hadits lain ditegaskan, "Simpanlah lidahmu, kecuali untuk perkataan yang baik. Dengan bersikap seperti itu, engkau dapat mengalahkan setan." (H.R. Ibnu Hibban)

Pesan Nabi menegaskan agar kita harus berbicara yang baik dan benar atau lebih baik diam jika tak mampu.  Wallahu ‘alam bis-shawab.





Bagikan

Melatih Otak untuk Pertajam Ingatan

 Apakah Anda sering lupa saat mencari suatu benda? Misalnya Anda sering lupa meletakkan di mana kunci Anda? Atau lupa hal penting yang harus dilakukan? Lupa password? Nilai ulangan anak Anda buruk karena kesulitan menghafal? Hal ini banyak dialami oleh kita. Akibatnya, semakin banyak waktu dan energi yang dibutuhkan untuk mencari barang, mendapat omelan dari orang lain, atau mendapat hasil yang buruk akibat sifat pelupa tersebut. Daya ingat otak memang akan semakin berkurang seiring bertambahnya usia. Semakin tua umur seseorang biasanya mereka akan semakin pelupa. Tetapi, ini dapat juga menimpa di usia muda. Masalah ini dapat dikurangi dengan cara melatih otak.


Fungsi Otak

Dalam proses mengingat, otak memainkan peranan besar. Otak dapat terbagi atas otak kiri dan otak kanan. Fungsi otak kiri berkaitan dengan logika, angka, tulisan, kecerdasan, hitungan, analisa, dan untuk ingatan jangka pendek (short term memory). Sedangkan otak kanan kita diguakan untuk kreativitas, imajinasi, musik, warna, bentuk, emosi dan untuk ingatan jangka panjang (long term memory).
Ingatan akan lebih bertahan lama jika dalam mengingat menggunakan otak kanan. Untuk dapat mengingat dengan baik, perlu melatih otak agar berfungsi dengan optimal. Sayangnya, lebih banyak orang yang menggunakan otak kiri dalam proses mengingat. Otak kiri kebanyakan orang lebih berkembang tanpa diimbangi perkembangan otak kanan. Karena otak kiri merupakan ingatan jangka pendek, maka informasi yang disimpan di otak kiri akan lebih mudah terlupakan.
Oleh karena itu, jika ingin menyimpan dalam otak kanan, informasi harus diubah menjadi cerita atau gambar. Karena otak kanan tidak mengenal tulisan atau angka. Latihan diperlukan agar dapat mengembangkan otak kanan. Ada beberapa teknik yang bisa dilakukan.

Total Story Technique (TST)

Teknik ini dilakukan dengan cara membuat cerita singkat dari hal-hal yang akan kita hafalkan. Misalnya kita akan berbelanja di supermarket untuk membeli beras, shampo, susu, permen karet, pembersih lantai, telur, kecap, keju, saos tomat, tisu. Daripada berusaha menghafalnya, lebih baik Anda membuat cerita untuk hal-hal ini menjadi Dewi Sri (merupakan legenda dewi padi yang menggambarkan beras) sedang keramas (shampo) sambil mandi susu. Sedangkan di luar, si Mbok yang sedang mengunyah permen karet sambil mengepel (permbersih lantai) sudah menyiapkan telur rasa kecap bertabur keju dan saos tomat yang lembut seperti tisu.
Cerita tersebut benar-benar divisualisasikan dan dibayangkan. Kembangkan imajinasi Anda dengan menambahkan warna, bunyi, benda-benda pendukung dan gerak pada cerita tersebut. Misalnya, bayangkan tempat mandi berwarna pink tempat Dewi Sri mandi susu, bayangkan si Mbok yang sudah tua dan memakai kebaya abu-abu sedang mengepel halaman, dengarkan suara kunyahan permen karet di mulutnya, dan bayangkan Anda mencicipi telur yang rasanya seperti kecap, bayangkan bentuk telur yang bertabur keju dan saos tomat, dan bayangkan Anda bisa memegang telur tersebut dan merasakan kelembutannya yang seperti tisu.
Jadikan bayangan tersebut nyata di hadapan Anda. Dengan contoh cerita ini, kita telah melatih otak kanan yang berfungsi dalam kreativitas dan imajinasi. Kreativitas tercipta saat kita membuat suatu cerita singkat dan imajinasi turut berperan saat kita memvisualisasikan cerita tersebut.

Total Word Technique (TWT)

Pada teknik ini informasi yang ingin diingat diubah menjadi singkatan-singkatan atau jika informasi yang akan diingat merupakan kata-kata asing, dapat diubah menjadi kata-kata yang kedengarannya hampir sama. Teknik ini sering disebut juga dengan istilah jembatan keledai. Setelah itu, baru dibuat cerita agar dapat diterima oleh otak kanan.
Misalnya, ketika harus menghafal 8 planet mulai dari yang terdekat matahari. Urutannya adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. Jika menghafalnya terasa sulit, bisa diubah menjadi kalimat "Mengendarai Vespa Bukan Mainan, Judi Sahabat Urip Nekad".
Kalimat tersebut menggunakan beberapa huruf depan atau suku kata pertama dari urutan planet yang ingin diingat. Mengendarai untuk mengingat Merkurius, Vespa untuk Venus, Bukan untuk Bumi, Mainan untuk Mars, Judi untuk Jupiter, Sahabat untuk Saturnus, Urip untuk Uranus, Nekad untuk Neptunus. Dengan membayangkan tokoh-tokoh dan yang sedang dilakukan, Anda dapat lebih mengingatnya.

Total Number Technique (TNT)

Teknik ini digunakan untuk mengingat angka-angka. Karena otak kanan tidak mengenal angka atau tulisan, maka perlu dibuat cerita agar dapat dikenali otak kanan. Misalnya, Anda harus mengingat angka 212.007.217.080.205. Anda dapat mengubahnya menjadi cerita seperti Wiro Sableng (212) dan James Bond (007), keduanya (2) sedang mengikuti upacara kemerdekaan (1708) pada hari pendidikan nasional (0205).
Tetapi, tidak semua kombinasi angka merupakan angka yang sudah dikenal seperti diatas. Untuk itu, Anda dapat membuat cerita sendiri dengan mengubahnya menjadi kode yang dapat diterima oleh otak kanan yaitu dalam kode bentuk atau bunyi. Anda dapat mengubah angka menjadi kode bentuk atau bunyi seperti berikut:
AngkaKode BentukKode Bunyi
0BolaGosong
1TiangSepatu
2BebekTua
3TelingaMentega
4Perahu LayarKetupat
5Perut GendutDelima
6CerutuTanam
7CangkulBaju
8KacamataPapan
9RaketJalan
Kode bentuk dan kode bunyi juga dapat diciptakan sendiri sesuai kreativitas Anda. Sekarang misalnya Anda harus mengingat password 284670, dapat diubah menjadi kalimat:

Mengingat dengan Kode Bentuk

Bebek (2) berkacamata (8) naik perahu layar (4) dengan tangan kanan memegang cerutu (6) dan tangan kiri memegang cangkul (7) asyik bermain bola (0).

Mengingat dengan Kode Bunyi

Kakek tua (2) membeli papan (8) dan ketupat (4) dari orang yang sedang menanam (6) baju (7) gosong (0).
Metode mengingat yang dijelaskan diatas hanya beberapa contoh teknik mengingat yang dapat digunakan, karena masih ada metode-metode lainnya. Metode mengingat tersebut akan membuat Anda dipacu untuk terus kreatif dalam menciptakan cerita singkat, membayangkan dan mengimajinasikannya.
Imajinasi Anda akan semakin terasah saat Anda menambahkan warna-warna pada bayangan cerita Anda, menambahkan gerak, aroma atau hal lainnya sehingga imajinasi Anda semakin menarik. Jika bisa, buatlah menjadi cerita yang lucu atau cerita yang tidak masuk akal. Ini akan membantu informasi lebih teringat.
Anda juga dapat mencoba untuk mengajarkannya kepada anak-anak. Dengan demikian, menghafal dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk mereka. Ini juga akan menjadi latihan yang baik untuk otak kanan yang bisa memacu kreativitas dan mengoptimalkan otak anak.
Jika Anda sudah mencoba mengingat dengan metode-metode tersebut, menyimpan informasi di otak kanan Anda, informasi tidak akan cepat terlupa dan membantu mengoptimalkan otak dan membantu daya ingat Anda. Selamat mencoba!

Bagikan

Jangan Abaikan Batuk

BATUK merupakan penyakit yang sering kita jumpai pada orang-orang di sekeliling kita atau kita sendiri yang menderita batuk. Karena sering terjadi dan biasanya tidak berakibat buruk, maka batuk sering diabaikan atau dianggap tidak berbahaya. Batuk bukanlah penyakit, tetapi merupakan petunjuk bahwa ada yang tidak beres pada tubuh kita baik karena penyebab yang ringan sampai merupakan gejala dari penyakit yang berat yang dapat mematikan. Walaupun jenis batuk kelihatannya hampir sama, tetapi penyebabnya dapat berbeda. Apa saja penyakit yang ditunjukkan jika terjadi batuk?

Penyebab Batuk

Batuk sebenarnya merupakan bentuk reaksi tubuh untuk mengeluarkan benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan. Benda asing yang dimaksud bisa berupa debu, lendir, atau benda asing lainnya. Ini sebenarnya merupakan reaksi normal dan berfungsi untuk melindungi diri kita.
Batuk merupakan pengusiran udara secara kasar untuk membersihkan paru-paru dari zat yang berbahaya ketika saluran pernapasan mulai terganggu. Batuk dapat pula menjadi upaya yang disengaja untuk membersihkan tenggorokan. Namun, yang perlu diingat, batuk dapat menyebarkan kuman yang menyebabkan penyakit.
Batuk ringan yang umum menimpa kita adalah batuk karena masuk angin atau batuk gejala influenza yang biasanya terjadinya saat perubahan musim. Batuk seperti ini biasanya tidak lama, setelah cukup beristirahat atau minum obat bebas di pasaran, gejalanya akan mereda dan hilang.

Penyakit Penyebab Batuk

Tetapi, bila batuk tidak sembuh-sembuh dalam jangka waktu yang lama, mungkin penyebab batuk tersebut merupakan penyakit yang perlu diwaspadai. Seperti bersin, batuk juga bisa menyebarkan penyakit. Berikut ini beberapa penyakit yang sering dicirikan oleh batuk.
  • TBC (Tuberkolosis / TB)

    Penyakit ini menyerang paru-paru dan menular. Merupakan penyakit yang mematikan bila tidak segera diobati atau tidak rutin mengobatinya. Penderitanya akan mengalami batuk yang cukup sering baik pada waktu siang maupun malam. Ciri lain adalah tubuh penderita yang semakin kurus. TB tidak hanya menyerang orang dewasa, karena banyak ditemukan anak-anak yang terjangkit penyakit ini.
  • Asma

    Asma merupakan penyakit karena adanya penyempitan pada saluran pernapasan. Pemicunya bisa bermacam-macam dan berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Beberapa pemicu asma adalah debu, udara dingin, dan asap. Kenali pemicunya agar sebisa mungkin bisa dicegah serangan asma pada penderita. Gejala yang biasa timbul adalah batuk atau sesak nafas akan meningkat pada malam hari. Penyakit ini merupakan penyakit kambuhan, maka untuk penderita asma sebaiknya selalu disiapkan pelega pernafasan mirip inhaler yang dapat dihisap setiap saat.
  • Pneumonia

    Bagian yang diserang pada penyakit ini adalah paru-paru. Biasa dikenal dengan istilah paru-paru basah, karena bila terserang penyakit ini, paru-paru menjadi radang dan terinfeksi dan mengakibatkan pada paru-paru terdapat air atau lendir. Selain batuk-batuk, gejala lainnya adalah demam tinggi dan menggigil. Segera konsultasikan ke dokter atau rumah sakit agar segera ditangani.
  • Pertusis

    Pertusis dikenal juga sebagai batuk rejan. Batuk ini disebabkan bakteri jahat yang menyebabkan infeksi paru-paru. Ciri pada batuk terus menerus selama beberapa kali dan diakhiri dengan nafas terengah-engah. Batuk ini berbahaya bila menimpa anak kecil atau bayi, karena batuk yang terus menerus dan panjang dapat menyebabkan mereka kekurangan oksigen. Batuk yang dikenal juga dengan batuk rejan atau batuk 100 hari ini menular ketika percikan cairan hidung atau mulut orang yang terinfeksi penyakit ini mengenai orang lain yang selanjutnya dapat terinfeksi pula.
  • Bronkitis

    Penyakit ini disebabkan karena adanya infeksi virus pada saluran udara kecil paru-paru. Bila terkena penyakit ini, penderita akan batuk disertai suara seperti bersiul saat bernafas.
Jangan sepelekan bila batuk dialami terus-menerus. Segera konsultasikan ke dokter atau rumah sakit untuk mengetahui lebih jelas penyebab batuk tersebut. Membiarkan terlalu lama tanpa mendapat pengobatan yang tepat akan memperparah keadaan penderita. Selain itu, kebanyakan penyakit yang menyebabkan batuk bersifat menular sehingga dapat membuat anggota keluarga atau orang-orang yang ada di dekatnya terkena penyakit juga.



Bagikan

Lupus, Pertarungan Seumur Hidup

Lupus yang dibahas kali ini bukanlah nama pemuda yang menjadi tokoh dalam buku-buku cerita remaja yang sempat populer beberapa tahun lalu. Lupus adalah jenis penyakit yang menakutkan. Belum diketahui secara pasti penyebabnya. Hampir seluruh penderita penyakit ini adalah wanita. Walau penderita penyakit ini tidak terlalu banyak, tidak ada salahnya untuk mengetahui penyakit Lupus lebih lanjut.


Penyakit Lupus secara umum merupakan kelainan yang bersifat kronik pada masalah imunitas tubuh. Manusia memiliki sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk menyerang benda asing, virus, bakteri atau kuman yang dapat menyebabkan penyakit. Tetapi, pada penderita penyakit Lupus, sistem kekebalan yang harusnya berfungsi sebagai pelindung tubuh mengalami kelainan. Tubuh tidak dapat membedakan antara benda asing yang harus dimusnahkan dengan jaringan tubuh sendiri yang bermanfaat untuk kelangsungan hidup.
Akibatnya, yang diserang adalah jaringan tubuh sendiri dan menyebabkan kerusakan pada organ tubuh seperti pada paru-paru, darah, kulit, ginjal, otak, jantung, dan lainnya. Kerusakan pada organ tubuh vital selanjutnya menyebabkan penderita Lupus yang disebut Odapus semakin lemah dan sakit.

Jenis Lupus

Beberapa jenis penyakit Lupus ada yang berbahaya dan ada juga yang kurang berbahaya. Tidak semua penyakit Lupus menyerang organ vital. Ada juga yang hanya menyerang jaringan kulit. Berikut ini beberapa jenis penyakit Lupus.
  • Systemic Lupus Erythematosus (SLE)

    SLE dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai Lupus Eritematosus Sistemik (LES). Penyakit ini sangat berbahaya karena menyerang organ dalam tubuh yang vital. Eritematosus sendiri berarti kemerahan. Itu adalah karakteristik penyakit ini yaitu ada tanda atau bercak kemerahan.
  • Dicoid Lupus

    Jenis Lupus ini hanya menyerang kulit. Biasanya muncul bercak merah pada kulit.
  • Drug Induced Lupus

    Penyakit Lupus ini dipicu karena mengkonsumsi obat-obatan tertentu.

Gejala dan Deteksi Lupus

Gejala penyakit Lupus bisa berbeda-beda pada tiap penderitanya. Itu sebabnya seseorang yang menderita penyakit ini sulit mendeteksi penyakit tersebut. Bahkan, gejalanya dapat menyerupai gejala penyakit lain.
Hal ini disebabkan karena organ tubuh yang diserang bisa berbeda pada tiap penderitanya. Misalnya, bila yang diserang adalah darah, maka gejalanya mirip dengan orang yang menderita anemia. Bila yang diserang mulut, maka penderita dapat mengalami sariawan yang berkepanjangan yang dapat dianggap sebagai gejala kekurangan vitamin C.
Beberapa gejala yang umum pada penyakit ini adalah munculnya bercak merah pada hidung dan kedua pipi membentuk seperti kupu-kupu yang disebut butterfly rash. Bercak dapat pula terjadi pada tubuh. Dalam tahap lanjut, penyakit ini dapat menyebabkan kerontokan rambut, rasa lelah yang berlebihan, kerusakan pada organ tubuh. Penderita Lupus mengalami gejala seperti pada orang yang menderita kanker.
Maka, cara mengetahui apakah seseorang tersebut menderita Lupus atau tidak yaitu dengan melakukan tes antinuclear antibodies (ANA). Jika hasil tes positif maka kemungkinan besar orang tersebut mengidap penyakit Lupus.

Penyebab Penyakit Lupus

Lupus bukanlah penyakit menular dan sebagian besar penderitanya adalah wanita pada usia produktif sehingga sering dianggap penyakit wanita. Faktor keturunan bukan sebagai penyebab langsung penyakit ini. Walau mungkin, dari orang tua diperoleh gen yang abnormal yang berpotensi untuk penyakit ini, tetapi ada faktor lain sehingga penyakit ini dapat terjadi. Dugaan para ahli tentang penyebab penyakit ini adalah karena faktor hormon, tetapi belum diketahui hormon mana penyebabnya.

Pengobatan pada Odapus

Untuk mengobati Odapus atau penderita penyakit Lupus adalah dengan mengurangi keluhan sakit akibat kerusakan organ tubuh. Pengobatan dilakukan dengan upaya khusus agar penyakit ini tidak menyerang organ tubuh lainnya yang dapat menyebabkan keluhan lebih parah akibat komplikasi.
Perlu diperhatikan juga faktor lingkungan yang dapat memperparah keadaan odapus. Misalnya dengan mengontrol makanan, mencegah agar tidak stres, pemilihan bila harus menggunakan obat-obatan, serta mencegah agar kulit tidak secara langsung terkena sinar matahari yang mengandung UV.

Bantuan untuk Odapus

Karena tidak menular, Anda tidak perlu kuatir bila harus berhubungan dengan penderita penyakit Lupus. Sebaliknya, Anda dapat membantunya dengan memberi dukungan dalam bentuk perhatian dan membantu agar penderita bisa menerima keadaan sehingga tidak menjadi stres.
Penyakit ini merupakan pertarungan seumur hidup. Karena jangka waktu yang cukup lama, banyak Odapus (penderita Lupus) maupun anggota keluarga menjadi stres menghadapinya.
Namun penyakit ini bisa dihadapi. Banyak yang juga berhasil menghadapi penyakit Lupus. Selalu komunikasikan dengan dokter mengenai penyakit ini. Dukung Odapus agar mereka lebih terbuka pikirannya dan tidak menjadi takut berlebihan karena dapat memperburuk kondisi Odapus. Coba untuk memiliki rasa humor karena itu bisa membantu. Penyakit bukan hal yang lucu, tetapi kita harus mencoba untuk tetap memiliki rasa humor agar tidak terlalu stres.
Dukungan juga dapat diberikan pada anggota keluarga Odapus, karena dibutuhkan kesabaran untuk merawat penderita penyakit Lupus. Karena penyakit ini bersifat menahun bahkan dapat seumur hidup. Jangan menyerah jika Anda atau anggota keluarga ada yang menderita Lupus.


Bagikan

Pesona Kecantikan Batin wanita muslimah(Inner Beauty)

Malu karena Allah adalah perona pipinya…..Penghias rambutnya adalah jilbab yang terulur sampai dadanya…..Zikir yang senantiasa membasahi bibir adalah lipstiknya……Kacamatanya adalah penglihatan yang terhindar dari maksiat……Air wudhu adalah bedaknya untuk cahaya di akherat….Kaki indahnya selalu menghadiri majelis ilmu……Tanganya selalu berbuat baik pada sesama….Pendengaran yang ma’ruf adalah anting muslimah…..Gelangnya adalah tawadhu…..Kalungnya adalah kesucian


Membaca sebait puisi yang tertulis di dalam buku Kotak kecantikan Ajaib yang ditulis oleh Ninih Muthmainnah atau yang biasa disebut teh ninih membuat saya berfikir bahwa mungkinkah bisa menjadi seperti apa yang beliau uraikan tersebut. Buku yang menjelaskan tentang lika-liku seorang muslimah, bagaimana pentingnya mengutamakan kecantikan batin dari pada hanya memperhatikan kecantikan fisik semata. Yahh..wanita dengan segala keindahanya..karena memang seperti itulah Allah menciptakan makhluk yang bernama wanita. Namun terkadang…kecantikan itu yang bisa membuat wanita menjadi penghuni neraka terbanyak dibandingkan laki-laki.Siapa sih yang tidak ingin disebut cantik? Semua wanita pasti menginginkannya. Berbagai macam cara dilakukan agar bisa terlihat cantik. Bahkan yang sebenernya tidak terlalu cantik, bisa mendadak jadi cantik kalau dia makeover tubuhnya disalon dan berdandan dengan pakaian yang modis. Halah…kayaknya butuh ekstra banyak doku deh kalau mau terus ngikutin hawa nafsu biar tetep di bilang cantik.
“eh…aku dah cantik blum”“
kira-kira…pantes gak ya aku dandan kaya gini”
“pakaian sama dandanan apaan sih yang lagi ngetrend saat ini, mau dunk di makeover kaya majalah itu”
“kira-kira si dia suka gak ya, tampilan cewek modis”
Bla…bla…bla….banyak deh rumpian yang sering kita denger kalo segenk wanita sudah ngomongin masalah penampilan atau kecantikan fisik. Memang cantik fisik itu penting juga, dan tidak bisa dianggap remeh. Tapi, apakah hanya sekedar cantik parasnya, mata yang indah, suara merdu? Tentu saja tidak. Kecantikan luar itu tidak akan bermakna tanpa ada kecantikan yang datang dari dalam. Waduuhh…apa lagi nih? Kecantikan batin atau bahasa kerenya Inner Beauty.
Terkadang kita pernah melihat atau berbicara dengan seseorang yang sebenarnya dari penampilan fisiknya biasa-biasa saja, tapi ada aura yang terpancar dari dirinya yang membuat kita merasa tertarik padanya. Nah! Pesona inilah yang disebut dengan Inner Beauty. Menurut buku yang saya baca ini, Inner Beauty adalah suatu kekuatan yang tidak terlihat memancarkan keindahan, karisma seseorang. Tetapi pengaruhnya dapat dirasakan oleh orang lain yang berada disekitarnya dan juga memiliki ketaqwaan kepada Allah. Wanita yang senantiasa memelihara ketaqwaan akan dapat mengalahkan kecantikan yang hanya dimiliki lahiriah saja.
Ciri wanita bertaqwa adalah mencintai Allah dan Rasulnya. menutup auratnya, melakukan ibadah-ibadah sunnah, berdzikir kepada Allah, bergaul dengan orang-orang shaleh, merasa diawasi oleh Allah, mengendalikan hawa nafsu.
sudah jelas mengenai inner beauty? Sekarang bagaimana caranya supaya memiliki inner beauty tersebut.Seorang muslimah, dapat memancarkan aura keanggunan fisiknya dari kepribadianya sehingga dapat tampil mempesona. Agar aura kecantikan bisa terpancar, maka diperlukan adanya keseimbangan antara kecantikan fisik dan juga kecantikan batinnya.Bagaimana bisa menampilkan inner beauty? Kunci utamanya adalah harus tampil percaya diri atau PeDe, berfikiran positif, dan tidak menyesali keadaan. Mampu mengendalikan stress.dan tetap semangat dalam menghadapi segala cobaan. Manajemen hati juga penting lho! Supaya bisa terhindar dari rasa benci, dengki, iri, mencoba untuk menghargai orang lain, gaya hidup yang sehat serta pola makan yang tepat. wah berat juga yaa…tapi mulai dicoba tidak ada salahnya kan?
Lantas, bagaimana caranya mengasah inner beauty tersebut?
Pertama, berfikiran positif. Berfikir positif pada diri sendiri dan juga pada orang lain. Muslimah yang berfikiran positif diyakini dapat membuat wajah lebih bersinar karena yang ada di dalam hati dan pikiran terpancar melalui wajah dan mata. Jangan menyesali kekurangan diri, lebih baik berfikir bahwa manusia memiliki kekurangan dan juga kelebihan.
Kedua, rasa Syukur. Rasa syukur juga membuat kita terhindar dari penyakit hati. Bersyukur dengan apa yang telah Allah berikan karena pada dasarnya Allah sudah menciptakan fisik kita sedemikian sempurnanya. Rasa syukur akan membuat batin terasa lebih tentram. Biasakan juga untuk mengulurkan bantuan dengan ikhlas bagi orang yang membutuhkan.
Ketiga, mengasah kemampuan intelektual. Dengan wawasan serta pengetahuan yang luas akan membuat wanita muslimah memiliki nilai tambah tersendiri.
Keempat, hal yang tidak kalah pentingnya adalah SENYUM (^_^). Karena senyum yang tulus dapat meluluhkan ketegangan jiwa dan membuat wajah lebih bersinar. Hiks! Senyumnya asal jangan disalah artikan saja yaa…..
Ciri-ciri wanita muslimah yang memiliki kecantikan inner beauty itu, mereka yang mampu bertoleransi dan berinteraksi dengan sesama, mempunyai rasa sayang terhadap siapapun, dan rendah hati serta kuat iman. Heemmm…kira-kira…sudah ada blum yaa di diri ini ciri-ciri tersebut? Yah kalau kepingin punya ciri-ciri tersebut. Tidak ada salahnya kan mencoba mengikuti saran teh ninih?

artikel www.anchaznet.com


Bagikan

Nasehat untuk Pengusaha Muslim

Nasehat untuk Pengusaha Muslim


Nasehat untuk Pengusaha Muslim
إنَّ الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضلَّ له، ومن يضلل فلا هادي له، أشهد أن لا إله إلاَّ الله وحده لا شريك له وأشهد أنَّ محمداً عبده ورسوله.
فإن أصدق الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد صلى الله عليه و سلم ، وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار.

Segala puji hanya milik Allah Ta'ala, Dzat yang telah mengaruniakan berbagai kenikmatan kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga, dan seluruh sahabatnya. Amiin.

Pendahuluan

Bumi beserta isinya yang demikian luas dan besar, tidaklah terwujud begitu saja.Tidaklah langit dan bumi beserta seluruh makhluq yang berada diantara keduanya diciptakan begitu saja alias sia-sia.

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ . مَا خَلَقْنَاهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ .

"Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." (Qs. Ad Dukhan: 38-39)

Saudaraku! Tahukah anda bahwa bumi beserta isinya adalah milik anda. Bumi beserta segala isinya adalah karunia Allah untuk anda.

Bila anda adalah seorang yang benar-benar beriman, niscaya anda benar-benar merasakan karunia Allah ini. Di mata anda, bumi beserta isinya ada untuk anda bukan sebaliknya, anda ada untuk bumi beserta isinya.

هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُم مَّا فِي الأَرْضِ جَمِيعاً

"Dialah Allah Yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu." (Qs. Al Baqarah: 29)

Imam para ahli tafsir, yaitu Ibnu Jarir At Thabari menafsirkan ayat ini dengan berkata:

فأخبرهم جل ذكره أنه خلق لهم ما في الأرض جميعًا، لأنّ الأرضّ وجميعَ ما فيها لبني آدم منافعُ. أما في الدين، فدليلٌ على وحدانية ربهم، وأما في الدنيا فمعاشٌ وبلاغ لهم إلى طاعته وأداء فرائضه. فلذلك قال جل ذكره:"هو الذي خلق لكم ما في الأرض جميعًا".

"Allah Ta'ala Yang Maha Agung mengabarkan bahwa Ia menciptakan segala yang ada di bumi hanyalah untuk kepentingan umat manusia. Karena bumi beserta isinya berfungsi untuk memenuhi kepentingan umat manusia. Adapun dalam urusan agama, maka bumi beserta isinya merupakan bukti nyata akan ke-Esaan Allah. Sedangkan dalam urusan dunia, maka padanya terdapat sumber-sumber kehidupan dan bekal mereka untuk menjalankan ketataan kepada Allah. Oleh karena itu Allah Ta'ala menegaskan bahwa: Dialah Yang telah menciptakan segala isi bumi demi kepentinganmu." (Tafsir At Thabari 1/426)

Tujuan Hidup Seorang Muslim

Allahu Akbar! Bumi beserta isinya diciptakan demi kemaslahatan kita; umat manusia.

Tidakkah anda bertanya: Bumi yang begitu luas, beserta isinya yang begitu beraneka ragam, diciptakan untuk kepentingan saya? Mengapa demikian besar karunia Allah kepada saya?

Saudaraku, ketahuilah bahwa jawaban pertanyaan anda ini hanya ada satu, yaitu yang termaktub pada firman Allah Ta'ala berikut:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." (Qs. Az Dzariyat: 56)

Sikap ini tentu berbeda dengan sikap sebagian kita yang silau oleh gemerlap kehidupan dunia, hingga mengalahkan akal sehat dan imannya. Perhiasan hidup dunia lebih ia cintai dibanding lainnya, sehingga segala aktifitasnya bertujuan untuk menumpuk keuntungan dunia.

ذَلِكَ بِأَنَّهُمُ اسْتَحَبُّواْ الْحَيَاةَ الْدُّنْيَا عَلَى الآخِرَةِ وَأَنَّ اللّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ

"Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir." (Qs. An Nahl: 107)

Ia mengorbankan jiwa, raga dan bahkan agamanya guna mendapatkan keuntungan dunia. Dunia adalah cita-cita dan tujuan hidupnya, kemewahan harta benda adalah harapan tertingginya:

أُولَـئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُاْ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالآَخِرَةِ فَلاَ يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلاَ هُمْ يُنصَرُونَ

"Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong." (Qs. Al Baqarah : 86)

Saudaraku! Mungkin anda akan berkata bahwa anda pasti bahagia dengan harta benda yang melimpah, istana yang megah dan kendaraan yang mewah. Demikianlah persepsi banyak orang, dan demikianlah impian mereka.

Ketahuilah, saudaraku! Sesungguhnya masing-masing kita adalah hamba sahaya bagi rasa cintanya. Bila anda mencintai wanita, maka anda pasti rela untuk mengabdi dan berkorban dengan apa saja demi menuruti keinginan wanita idaman anda. Bila anda adalah pencinta harta benda, maka andapun pasti rela mengorbankan segala yang anda punya demi mendapatkan dan menjaganya. Inilah yang mendasari nenek moyang kita untuk berpetuah: cinta adalah pengorbanan.

Tatkala anda mencintai sesuatu dari apa yang telah saya sebutkan di atas, dan berkorban untuknya, pasti anda meyakini bahwa kebahagiaan anda akan terwujud dengannya. Akan tetapi apakah keyakinan anda ini benar-benar nyata? Coba renungkan baik-baik.

Imam Ibnul Qayyim menjelaskan tentang kaitan kebahagian dengan kecintaan seseorang terhadap hal-hal tersebut: "Barang siapa mencintai sesuatu selain Allah Azza wa Jalla, pasti ia merasakan penderitaan karenanya. Baik ia berhasil mendapatkan hal yang ia cintai atau tidak. Bila ia tidak berhasil mendapatkannya, pasti ia tersiksa dan menderita, Sebesar rasa cintanyalah siksa dan derita yang ia rasakan. Dan bila ia berhasil mendapatkannya, maka sebelum berhasil mendapatkannya ia pasti terlebih dahulu menderita, setelah ia mendapatkannya penderitaanya pun terus berlanjut hingga setelah sesuatu yang ia cintai itu sirna, derita dan penyesalan tetap merudung hidupnya. Dengan demikian, derita dan lara yang menderanya melebihi kesenangan yang berhasil ia rasakan. Dinyatakan oleh seorang penyair:

Tiada manusia yang lebih nestapa dibanding orang yang sedang dirundung asmara
Ia mabuk kepayang karna mengharap manisnya asmara.


Tangis dan duka tak kunjung berpisah darinya
takut akan perpisahan atau rindu yang slalu melandanya.
Ia menangis bila jauh karena rindu kepayang


Ia menangis bila dekat, karna perpisahan yang akan datang menghadang.
Panas slalu matanya tatkala berjumpa
dan panas slalu matanya karna perpisahan telah menerpa.
(Ighatsatul Lahafan 1/39-40)

Demikianlah gambarannya anak manusia yang dilanda asmara dan cinta terhadap sesuatu dari kehidupan dunia.

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاء وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللّهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Qs. Ali Imran: 14)

Saudaraku! sudikah kiranya anda aku tunjukkan terhadap cinta yang pasti mendatangkan kebahagiaan yang abadi dan tak akan pernah sirna? Cinta yang pasti mewujudkan kedamaian dan riang gembira sepanjang masa? Walau badai kehidupan datang menerpa, walau cobaan dunia silih berganti, kebahagiaan anda tidak akan lekang karenanya dan juga tak kan pernah padam olehnya.Itulah cinta kepada Allah Ta'ala dan Rasul-Nya.

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إن أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا له، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ، صَبَرَ، فَكَانَ خَيْرًا له

"Sungguh mengherankan urusan seorang yang beriman, sungguh seluruh urusannya baik, dan hal itu tidak mungkin dimiliki melainkan oleh orang yang beriman. Bila ia ditimpa kesenangan, ia bersyukur, maka kesenangan itu baik baginya. Dan bila ia ditimpa kesusahan, ia bersabar, maka kesusahan itu baik baginya." (Riwayat Muslim)

Cinta kepada Allah yang senantiasa membangkitkan rasa syukur dan kesabaran.

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

"Sesungguhnya besarnya pahala bersama besarnya ujian, dan sesungguhnya bila Allah Azza wa Jalla bila mencintai suatu kaum, maka Ia akan menguji mereka, barang siapa yang ridha (lapang dada) niscaya ia mendapatkan keridhaan pula, dan barang siapa yang benci, niscaya iapun mendapatkan kebencian." (Riwayat Ahmad, At Tirmizi dan dinyatakan sebagai hadits shahih oleh Al Albani)

Hanya dengan kedua amalan inilah anda akan benar-benar merasakan nimatnya hidup dan indahnya dunia.

عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه و سلم قَالَ: ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ

Diriwayatkan dari sahabat Anas radhiallahu 'anhu, ia meriwayatkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tiga perangai, barang siapa yang ketiga-tiganya telah terealisasi pada dirinya, niscaya ia merasakan manisnya keimanan: Apabila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain keduanya, ia mencintai orang lain, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia membenci untuk kembali kepada kekufuran, bagaikan kebenciannya bila akan dicampakkan ke dalam kobaran api." (Muttafaqun 'alaih)

Saudaraku! Dalam mengarungi kehidupan dunia ini, anda pasti melalui dua jenis kejadian; yaitu kesenangan atau kesusahan. Agar kedua hal ini tidak merusak kedamaian dan kebahagiaan anda, maka dalam menghadapinya, anda membutuhkan kepada dua hal:

  1. Syukur.
  2. Kesabaran.
Bila anda sedang mendapatkan karunia dari Allah Ta'ala berupa kesenangan dan kenikmatan, maka dengan bersyukur berarti anda sedang menjaga dan mengupayakannya agar terus bertambah.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan ingatlah tatkala Tuhanmu mengumandangkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (Qs. Ibrahim: 7)

Dan dengan bersabar, berarti ketabahan anda dalam menghindarkan segala hal yang dapat membinasakan kenikmatan anda, serta mewujudkan segala hal yang dapat menjaga keutuhannya.

Bila anda sedang dalam kesusahan, maka anda bersabar untuk tidak berkeluh kesah, karena kesusahan sebenarnya diwujudkan demi kemaslahatan anda. Betapa tidak, anda merasa susah dengan panasnya terik matahari, akan tetapi betapa banyak kemaslahatan yang anda peroleh darinya. Betapa banyak kemaslahatan yang dapat anda petik dari berbagai musibah dan kesusahan lainnya.

Coba renungkan, dengan seksama, pelajaran dan pengalaman berharga dalam hidup anda lebih banyak didapatkan dari kegagalan atau kesusahan yang pernah menimpa anda atau orang lain daripada dari keberhasilan dan kemudahan. Karenanya, dahulu orang-orang tua kita berpetuah: kegagalan adalah awal dari keberhasilan.

Dengan demikian, walaupun awalnya adalah pedih dan susah, akan tetapi akhirnya adalah manis dan keberhasilan, dengan demikian kesusahan dan musibah di dunia dapat berubah menjadi kenikmatan yang patut disyukuri. Oleh karena itu, 'Aisyah mengisahkan kepada kita sikap Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dalam menghadapi dua keadaan ini dengan berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا رَأَى مَا يُحِبُّ قَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ. وَإِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ قَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ. رواه ابن ماجة وابن السني والطبراني وصححه الألباني

Dahulu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bila mendapatkan sesuatu yang beliau senangi, beliau segera berucap: "Segala puji syukur hanya milik Allah yang atas karunia-Nyalah segala kebaikan dapat terwujud", dan bila mendapatkan sesuatu yang beliau benci, beliau berucap: "Segala puji syukur hanya milik Allah dalam segala keadaan yang menimpa." (Riwayat Ibnu Majah, Ibnu As Sunni, At Thabrani dan dinyatakan sebagai hadits shohih oleh Al Albani)

Dengan senantiasa menyandingklan syukur dan sabar yang merupakan aplikasi langsung dari kecintaan kepada Allah demikian inilah, kebahagian hidup dan kedamaian cinta akan terwujud dalam hidup anda.

Inilah hikmah dijadikannya kecintaan kepada Allah sebagai inti dari seluruh syari'at Isalam, bahkan syari'at seluruh nabi yang pernah diutus ke dunia.

Ibnul Qayyim berkata: "Inti ajaran kitab-kitab Allah Ta'ala yang pernah diturunkan dari yang pertama hingga yang terakhir adalah perintah untuk mencintai Allah dan segala konsekwensinya serta larangan dari mencintai yang menyelisihi kecintaan kepada Allah dan segala yang menjadi konsekwensinya." (Ighatsatul Lahafan 2/133)

Saudaraku! apapun aktifitas dan profesi anda di dunia ini, bila kecintaan kepada Allah telah tumbuh-subur dalam jiwa anda, niscaya anda menjadi ringan hati dalam menjalankan setiap ketataan dan menjauhi setiap kemaksiatan.

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ . قُلْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَالرَّسُولَ فإِن تَوَلَّوْاْ فَإِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ الْكَافِرِينَ

"Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah, "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir." (Qs. Ali Imran: 31-32)

Bila kecintaan kepada Allah telah tumbuh subur dalam jiwa anda, maka kecintaan ini akan tercermin pada setiap aktifitas anda:

مَنْ أَحَبَّ لِلَّهِ، وَأَبْغَضَ لِلَّهِ، وَأَعْطَى لِلَّهِ، وَمَنَعَ لِلَّهِ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ الإِيمَانَ. رواه أبو داود والطبراني وصححه الألباني

"Barang siapa yang mencintai karenma Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah, dan mencegahpun karena Allah, berarti ia telah mencapai kesempurnaan iman." (Riwayat Abu Dawud, At Thabrani dan dinyatakan sebagai hadits shahih oleh Al Albani)

Peranan Cinta Kepada Allah Dalam Kehidupan Pengusaha Muslim

Telah disinggung di atas bahwa kecintaan kepada Allah yang telah tertanam dalam jiwa seorang muslim akan menjadi asas setiap aktifitasnya. Bila dia adalah seorang negarawan, maka kecintaan kepada Allah akan terpancar pada setiap kebijaksanaan dan keputusan yang ia lahirkan. Bila ia adalah seorang petani, maka kecintaan kepada Allah-pun akan terpancar pada kegiatan pertaniannya. Dan bila ia adalah seorang pengusaha alias pedagang, maka perdagangannya pasti mencerminkan akan kecintaanya kepada Allah.

Berikut beberapa cerminan nyata dalam kehidupan seorang pengusaha yang benar-benar mencintai Allah Ta'ala:

CERMINAN PERTAMA: Perniagaannya tidak menjadikannya melalaikan Allah.

Ini adalah cerminan utama seorang yang beriman dan cinta kepada Allah. Perniagaan baginya adalah sarana penunjang untuk melancarkan amalannya berzikir dan beribadah kepada Allah.

رِجَالٌ لَّا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَن ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاء الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ

"Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, mendirikan shalat, dan membayarkan zakat. Mereka takut pada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang." (Qs. An Nur: 37)

Ibnu Katsir menafsirkan ayat in dengan berkata: "Mereka tidak disibukkan oleh urusan, perhiasan, kenikmatan dan keuntungan dunia dari mengingat Tuhan mereka yang telah menciptakan dan melimpahkan rizki kepada mereka. Mereka senantiasa sadar bahwa kenikmatan di sisi Allah lebih baik dan berguna dibanding segala kekayan yang ada padanya. Yangd demikian itu karena kekayan yang mereka miliki akan sirna sedangkan kenikmatan di sisi Allah kekal abadi." (Tafsir Ibnu katsir 6/68)

Keuntungan dunia bagi seorang mukmin adalah modal untuk menggapai keuntungan di sisi Allah. Betapa meruginya bila keuntungan dunia digapai dengan mengorbankan keuntungan akhirat.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَن ذِكْرِ اللَّهِ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi." (Qs. Al Munafiqun: 9)

CERMINAN KEDUA: Tujuan perniagaan yang luhur.

Setiap manusia yang berakal sehat pasti memiliki tujuan dari setiap aktifitas yang ia lakukan. Hanya orang yang kurang sempurna akalnya sajalah yang beraktifitas tanpa tujuan yang jelas. Karena perbuatan yang tidak memiliki tujuan yang jelas adalah perbuatan sia-sia. Dan perbuatan yang sia-sia adalah kebiasan orang-orang yang jahil alias bodoh:

Sebagai seorang muslim yang cinta kepada Allah pasti memiliki tujuan-tujuan yang luhur dari setiap perniagaannya. Berikut beberapa tujuan terpuji nan luhur yang seyogyanya dimiliki oleh seorang pengusaha muslim:

1. Dapat hidup layak dan terhormat.


عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ صَدَقَةٌ، قِيلَ: أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَجِدْ؟ قَالَ: يَعْتَمِلُ بِيَدَيْهِ فَيَنْفَعُ نَفْسَهُ وَيَتَصَدَّقُ، قَالَ: قِيلَ: أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ؟ قَالَ: يُعِينُ ذَا الْحَاجَةِ الْمَلْهُوفَ، قَالَ: قِيلَ لَهُ: أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ؟ قَالَ: يَأْمُرُ بِالْمَعْرُوفِ أَوِ الْخَيْرِ، قَالَ: أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَفْعَلْ؟ قَالَ: يُمْسِكُ عَنِ الشَّرِّ فَإِنَّهَا صَدَقَةٌ. رواه متفق عليه

"Wajib atas setiap orang muslim untuk bersedekah." Dikatakan kepada beliau: "Bagaimana bila ia tidak mampu?" Beliau menjawab: "Ia bekerja dengan kedua tangannya, sehingga ia menghasilkan kemanfaatan untuk dirinya sendiri dan (dengannya ia dapat) bersedekah." Dikatakan lagi kepadanya: "Bagaimana bila ia tidak mampu juga?" Beliau menjawab: "Ia dapat membantu orang yang benar-benar dalam kesusahan." Dikatakan lagi kepada beliau: "Bagaimana bila ia tidak mampu juga?" Beliau menjawab: "Ia memerintahkan yang ma'ruf atau kebaikan." Penanya kembali berkata: "Bagaimana bila ia tetap saja tidak (mampu) melakukannya?" Beliau menjawab: "Ia menahan diri dari perbuatan buruk, maka sesungguhnya itu adalah sedekah." (Muttafaqun 'alaih)

Pada suatu hari Al Fudhail bin 'Iyaadh berkata kepada Abdullah bin Al Mubarak: "Engkau menganjurkan kami untuk berzuhud, hidup sederhana, dan hanya mencukupkan diri dengan sedikit harta, sedangkan kami menyaksikanmu terus-menerus berniaga, bagaimana ini?" Abdullah bin Al Mubarak menjawab: "Wahai Abu Ali, sesungguhnya aku melakukan ini semua hanyalah untuk menjaga kehormatan dan harga diriku, dan sebagai bekal untuk menjalankan keta'atan kepada Allah." Mendengar jawaban ini Al Fudhail berkata: "Betapa indahnya hal ini wahai Ibnul Mubarak bila benar-benar dapat terwujud." (Siyar A'alam An Nubala' 8/387).

Saudaraku! bila anda sedikit merenung lalu bertanya kepada diri sendiri? Mengapa saya harus capek-capek bekerja, bating tulang dan peras keringat? Saya kira jawaban pertama yang akan terbetik di benak anda ialah: "Ya agar dapat mencukupi kebutuhan sendiri dan kalo bisa agar dapat makan enak, tidur nyenyak, berpakaian layak dan memiliki tabungan banyak, alias hidup kaya raya."

Saudaraku! tahukah anda bahwa Allah Ta'ala telah menjanjikan hal itu kepada anda bila anda memusatkan perhatian dan pikiran anda pada kecintaan kepada Allah?

من كانت همه الآخرة جمع الله له شمله و جعل غناه في قلبه و أتته الدنيا راغمة و من كانت همه الدنيا فرق الله عليه أمره و جعل فقره بين عينيه و لم يأته من الدنيا إلا ما كتب الله لهز رواه هناد في الزهد وصححه الألباني

"Barang siapa yang pikirannya terpusat pada urusan akhirat, niscaya Allah akan menyatukan urusannya, menjadikan kekayaannya ada pada hatinya, dan kekayaan dunia akan menghampirinya dengan tunduk lagi mudah. Sedangkan barang siapa yang pikirannya terpusat pada urusan dunia, niscaya Allah akan mencerai-beraikan urusannya, kemiskinan selalu berada di depan matanya, dan tidak ada dari kekayaan dunia yang menghampirinya selain yang telah Allah tuliskan untuknya." (Riwayat Al Hannad dalam kitab Az Zuhud dan dinyatakan oleh Al Albani sebagai hadits shahih)

Nuruddin bin Abdul Hadi As Sindy mengomentari hadits ini dengan berkata: "Kesimpulannya, setiap rizqi yang telah dituliskan untuk seorang hamba pasti akan datang menghampirinya. Hanya saja barang siapa yang berjuang membangun kehidupan akhirat, niscaya rizkinya akan menghampirinya dengan begitu mudah. Sedangkan orang yang hanya berpikir mengejar keuntungan dunia, rizkinya hanya akan ia peroleh dengan penuh susah payah. Dengan demikian orang yang berjuang membina kehidupan akhirat berhasil menggabung keuntungan dunia dan akhirat. Sedangkan tujuan utama dari mencari rizki adalah untuk dapat hidup dengan nyaman, dan itu benar-benar berhasil digapai oleh pejuang akhirat. Sedangkan pejuang dunia ditimpa kerugian di dunia dan akhirat, karena selama di dunia ia senantiasa menanggung kesusahan dalam upaya mencari harta. Bila demikian adanya, maka apalah gunanya harta benda bila pemiliknya tidak pernah merasakan kenyamanan?"

2. Memenuhi kebutuhan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya.

Nafkah yang kita berikan kepada anak dan istri serta orang-orang yang menjadi tanggung jawab anda merupakan infak yang paling utama.

دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِى رَقَبَةٍ وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِى أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ. رواه مسلم

"(Perbandingan pahala antara) uang satu dinar yang engkau infakkan di jalan Allah (jihad di jalan Allah), satu dinar yang engkau belanjakan untuk memerdekakan budak, satu dinar yang engkau infakkan kepada orang miskin, dan satu dinar yang engkau infakkan untuk memenuhi kebutuhan keluargamu, yang paling besar pahalanya ialah yang engkau infakkan untuk menafkahi keluargamu." (Riwayat Muslim)

Pada riwayat lain nabi berpesan kepada sahabat Sa'ad bin Abi Waqqaas radhiallahu 'anhu dengan sabdanya:

إنك أن تذر ورثتك أغنياء خير من أن تذرهم عالة يتكففون الناس، وإنك لن تنفق نفقة تبتغي بها وجه الله إلا أجرت بها حتى ما تجعل في في امرأتك. متفق عليه

"Sesungguhnya bila engkau meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya, lebih baik daripada engkau meninggalkan mereka dalam keadaan miskin dan meminta-minta kepada orang lain. Dan sesungguhnya engkau tidaklah menafkahkan suatu nafkah yang engkau mengharap dengannya keridhaan Allah, melainkan engkau akan diberi pahala karenanya, sampaipun suapan makanan yang engkau suapkan ke mulut istrimu." (Muttafaqun 'alaih)

Sebaliknya, menterlantarkan orang-orang yang wajib anda nafkahi, adalah perbuatan dosa yang sangat besar:

كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يَحْبِسَ عَمَّنْ يَمْلِكُ قُوتَهُ. رواه أحمد والبيهقي وأصل الحديث رواه مسلم

"Cukuplah sebagi dosa (yang akan membinakan-pen) seseorang, bila ia menterlantarkan nafkah orang-orang yang wajib ia nafkahi." (HR. Ahmad, dan Al Baihaqy dan hadits ini diriwayatkan juga oleh Imam Muslim tanpa menyebutkan kisah sebelumnya)

Imam Al Khatthabi menjelaskan: "Hadits ini adalah suatu isyarat bahwa tidak sepantasnya seseorang itu bersedekah dengan hartanya, sehingga menjadikan nafkah keluarganya tidak tercukupi. Bila ia melakukan hal ini, maka bukannya pahala yang ia peroleh, akan tetapi dosa besar yang ia sandang." ('Aunul Ma'bud 5/76)

3. Keuntungan dunia adalah ladang untuk menyemai bekal bagi kehidupan di akhirat.

Sebagai anggota masyarakat, tentunya anda beritikad untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna. Dan diantara bentuk jasa yang dapat anda berikan kepada masyarakat anda ialah dengan banyak-banyak memberikan uluran tangan kepada anggota masyarakat lain yang membutuhkannya

Dengan cara ini kita dapat menjadikan kehidupan dunia sebagai ladang untuk menyemai bekal kehidupan di akhirat.

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

"Dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negri di akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari kenikmatan kehidupan dunia, dan berbuatlah baik sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. Janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." (Qs. Al Qashash: 77)

عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ صَدَقَةٌ، قِيلَ: أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَجِدْ؟ قَالَ: يَعْتَمِلُ بِيَدَيْهِ فَيَنْفَعُ نَفْسَهُ وَيَتَصَدَّقُ، قَالَ: قِيلَ: أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ؟ قَالَ: يُعِينُ ذَا الْحَاجَةِ الْمَلْهُوفَ، قَالَ: قِيلَ لَهُ: أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ؟ قَالَ: يَأْمُرُ بِالْمَعْرُوفِ أَوِ الْخَيْرِ، قَالَ: أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَفْعَلْ؟ قَالَ: يُمْسِكُ عَنِ الشَّرِّ فَإِنَّهَا صَدَقَةٌ. رواه متفق عليه

"Wajib atas setiap orang muslim untuk bersedekah." Dikatakan kepada beliau: "Bagaimana bila ia tidak mampu?" Beliau menjawab: "Ia bekerja dengan kedua tangannya, sehingga ia menghasilkan kemanfaatan untuk dirinya sendiri dan (dengannya ia dapat) bersedekah." Dikatakan lagi kepadanya: "Bagaiman bila ia tidak mampu juga?" Beliau menjawab: "Ia dapat membantu orang yang benar-benar dalam kesusahan." Dikatakan lagi kepada beliau: "Bagaimana bila ia tidak mampu juga?" Beliau menjawab: "Ia memerintahkan yang ma'ruf atau kebaikan." Penanya kembali berkata: "Bagaimana bila ia tetap saja tidak (mampu) melakukannya?" Beliau menjawab: "Ia menahan diri dari perbuatan buruk, maka sesungguhnya itu adalah sedekah." (Muttafaqun 'alaih)

Pada riwayat lain, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا ، أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا ، فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيمَةٌ ، إِلاَّ كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ. متفق عليه

"Tidaklah ada seorang muslim yang menanam pepohonan, atau tanaman lalu ada seekor burung atau manusia atau binatang ternak yang memakannya, melainkan apa yang dimakan itu akan menjadi pahala sedekah bagi penanamnya." (Muttafaqun 'alaih)

Penjelasan ini membuktikan kepada anda bahwa begitu pentingnya peranan niat dan seluk-beluknya dalam kehidupan anda. Dahulu sebagian orang bijak menyatakan:

عِبَادَاتُ أَهْلِ الغَفْلَةِ عَادَاتٌ، وَعَادَاتُ أَهْلِ اليَقَظَةِ عِبَادَاتٌ.

Amal ibadah orang bodoh itu hanya sekedar adat kebiasaan, sedangkan kegiatan rutinitas orang yang berilmu itu adalah ibadah.

Saudaraku! Tidakkah anda merasa tertarik untuk menjadi orang-orang yang berilmu, sehingga apapun aktifitas anda semuanya bermaknakan ibadah? Anda di pasar, di kantor, di pabrik, di ladang di rumah atau di masjid, semuanya bermakna ibadah dan mendatangkan pahala serta keberkahan bagi hidup anda, di dunia dan di akhirat.

Coba anda bayangkan: semasa hidup di dunia anda adalah seorang pengusaha sukses, sehingga hidup kecukupan, kaya raya dan ketika mati dimasukkan ke surga.

Ini adalah sebagian dari makna sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:

نِعْمَ الْمَالُ الصَّالِحُ لِلْمَرْءِ الصَّالِحِ. رواه أحمد وابن حبان وصححه الألباني

"Sebaik-baik harta yang berharga ialah yang dimiliki oleh orang yang sholeh." (Riwayat Imam Ahmad, Ibnu Hibban dan dinyatakan sebagai hadits yang shahih oleh Al Albani)

Kisah berikut adalah gambaran para pengusaha sukses yang beriman dan berilmu: Pada suatu hari sekelompok fakir-miskin dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menemui beliau dan mengeluhkan perihal hidup mereka:

ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ بِالدَّرَجَاتِ الْعُلَى وَالنَّعِيمِ الْمُقِيمِ. فَقَالَ وَمَا ذَاكَ. قَالُوا: يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّى، وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُوم،ُ وَيَتَصَدَّقُونَ وَلاَ نَتَصَدَّقُ، وَيُعْتِقُونَ وَلاَ نُعْتِقُ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم : أَفَلاَ أُعَلِّمُكُمْ شَيْئًا تُدْرِكُونَ بِهِ مَنْ سَبَقَكُمْ وَتَسْبِقُونَ بِهِ مَنْ بَعْدَكُمْ وَلاَ يَكُونُ أَحَدٌ أَفْضَلَ مِنْكُمْ إِلاَّ مَنْ صَنَعَ مِثْلَ مَا صَنَعْتُمْ ؟. قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ: تُسَبِّحُونَ، وَتُكَبِّرُونَ، وَتَحْمَدُونَ، دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ، ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ مَرَّةً. فَرَجَعَ فُقَرَاءُ الْمُهَاجِرِينَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم فَقَالُوا: سَمِعَ إِخْوَانُنَا أَهْلُ الأَمْوَالِ بِمَا فَعَلْنَا، فَفَعَلُوا مِثْلَهُ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم : ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ. متفق عليه

"Orang-orang yang kaya raya telah berhasil menggapai kedudukan yang tinggi dan kenikmatan yang kekal abadi." Mendengar keluhan sahabatnya itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Mengapa demikian?" Para sahabat menjawab: "Mereka (orang-orang kaya) menunaikan sholat, sebagaimana kita juga sholat, mereka berpuasa sebagaimana kita berpuasa, dan mereka bersedekah, sedangkan kita tidak mampu untuk bersedekah, mereka memerdekakan budak, sedangkan kami tidak mampu melakukannya." Menanggapi keluha sahabatnya ini, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidakkah kalian mau aku ajari suatu amalan yang dengannya kalian mampu menyusul orang-orang yang mendahului kalian, mendahului orang-orang yang datang setelah kalian, dan tidak akan ada orang yang melebih keutamaan kalian, selain orang yang turut mengamalkan amalan kalian?" Spontan seluruh sahabat itu menjawab tawaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan berkata: "Tentu kami semua mau ya Rasulullah!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Betasbih, bertakbir, bertahmidlah setiap kali usai mendirikan sholat sebanyak 33 kali. Tak selang berapa lama, orang-orang fakir-miskin itu kembali menjumpai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan melapor kepada beliau: "Saudara-saudara kita yang kaya raya mengetahui apa yang kami amalkan, lalu merekapun turut mengamalkannya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada mereka: "Itu adalah kemurahan dari Allah yang dikaruniakan kepada orang-orang yang Ia kehendaki." (Muttafaqun 'alaih)

Demikianlah gambaran lehidupan seorang pengusaha muslim sukses, kaya harta dan pahala. Bagaimana pendapatmu wahai saudaraku? Anda ingin seperti mereka? Selamat mencoba.

Hikmah Bersedekah

Saudaraku, mungkin setelah menyimak pemaparan di atas, anda akan berkata: "Mengapa syari'at Islam menganjurkan umatnya untuk banyak-banyak bersedekah, terlebih-lebih kepada fakir miskin?"

Ketahuilah saudaraku, anjuran bersedekah, terutama kepada fakir dan miskin memiliki banyak hikmah:

Hikmah pertama: Sebagai wujud nyata dari penghargaan atas hak kepemilikan.

Anda pasti telah merasakan betapa lelah dan susah untuk mendapatkan harta benda. Pengorbanan demi pengorbanan anda lakukan demi mendapatkan harta benda, maka Islam mengarahkan agar jerih payah anda ini tidak sia-sia. Islam menghendaki agar anda yang telah bersusah payah benar-benar merasakan kegunaan dan manfaat harta benda anda. Islam menginginkan agar anda benar-benar diuntungkan oleh harta benda anda dan tidak bertambah sengsara setelah mendapatkan harta.

Saudaraku! Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemui sahabatnya dan bertanya kepada mereka:

أَيُّكُمْ مَالُ وَارِثِهِ أَحَبُّ إِلَيْهِ مِنْ مَالِهِ

"Siapakah yang lebih mencintai harta ahli warisnya dibanding hartanya sendiri?" Spontan seluruh sahabat menjawab pertanyaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا مِنَّا أَحَدٌ إِلاَّ مَالُهُ أَحَبُّ إِلَيْهِ .

"Ya Rasulullah, setiap kita pasti lebih mencintai harta bendanya sendiri dibanding harta benda ahli warisnya." Mendengar jawaban sahabatnya ini, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menimpalinya dengan bersabda:

فَإِنَّ مَالَهُ مَا قَدَّمَ ، وَمَالُ وَارِثِهِ مَا أَخَّرَ

"Sesungguhnya harta-bendamu ialah seluruh harta-benda yang telah engkau infakkan, sedangkan harta ahli-warimu ialah seluruh harta-benda yang ia sisakan (tabungkan)." (Riwayat Al Bukhari)

Pada hadits lain Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan fakta umat manusia dengan harta kekayaan mereka:

يقول ابن آدَمَ: مَالِي مَالِي قال: وَهَلْ لك يا بن آدَمَ من مَالِكَ إلاَّ ما أَكَلْتَ فَأَفْنَيْتَ أو لَبِسْتَ فَأَبْلَيْتَ أو تَصَدَّقْتَ فَأَمْضَيْتَ . رواه مسلم

"Anak keturunan Adam (senantiasa) berkata: Hartaku, hartaku! Apakah engkau wahai anak Adam mendapatkan bagian dari hartamu selain yang engkau makan sehingga engkau habiskan, atau engkau pakai sehingga engkau rusakkan atau yang engkau shadaqohkan sehingga engkau sisakan (untuk kehidupan akhirat)" (Riwayat Muslim)

Saudaraku! Hanya dengan cara inilah anda benar-benar dapat menikmati harta bendamu, maka perbanyaklah infak di jalan-jalan yang dicintai Allah, niscaya anda akan menemukan nikmatnya memiliki harta-benda.

Tidak heran bila anda mendapatkan pada biografi para ulama' dan tokoh zaman dahulu, mereka sangat dermawan dalam urusan sedekah.

Dikisahkan bahwa penghasilan Al Laits bin Saad setiap tahun berkisar antara 20 hingga 25 ribu dinar, walau demikian ia tidak pernah berkewajiban membayar zakat. Bila anda menghitung penghasilannya maka akan anda temukan angka yang sangat besar:
20.000 x 3,75 gram (berat satu dinar) = 75.000 gram atau 75 Kg emas
25.000 x 3,75 gram = 93.750 gram atau 93,75 Kg emas

Bila harga 1 gram emas adalah Rp.100.000,-, maka penghasilan beliau berkisar antara:
7,5 miliar rupiah s/d 9,375 miliar rupiah. Sedemikian besar penghasilan beliau setiap tahun, akan tetapi beliau tidak pernah berkewajiban membayar zakat. Kemanakah uang sebanyak itu ia belanjakan? Semuanya dibelanjakan di jalan-jalan Allah.

Adapun membelanjakan harta benda dengan sesuka-hati, sering kali menjadi sumber petaka dan bencana, sebagaiman yang dialami oleh orang yang membelanjakan hartanya pada khomer, makanan haram, dan perbuatan haram. Berbagai azab Allah Ta'ala baik di dunia atau di akhir berdatangan silih berganti. Sehingga pada akhirnya terbukti bahwa ia tidak dapat menikmati harta kekayaannya, dan hanya petaka serta bencanalah yang ia tuai.

Hikmah kedua: Sebagai upaya melipatgandakan kekayaan.

Bila anda telah menempuh segala cara untuk melipatgandakan harta kekayaan anda dan ternyata tak juga kunjung berhasil, maka masih ada satu jalan yang mungkin belum anda tempuh.

Tahukah anda, apa jalan itu? Jalan itu adalah jalan sedekah.

Mengherankan bukan? Mungkin selama ini anda berpikiran bahwa sedekah hanya akan menguras harta kekayaan belaka? Betapa tidak, anda memberi, akan tetapi tidak boleh ada pamprih dari pemberian tersebut.

وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَى حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا . إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَاء وَلَا شُكُورًا

"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih." (Qs. Al Insan: 8-9)

Akan tetapi demikianlah fakta dan kenyataannya. Tidak pernah ada orang kaya atau pengusaha yang menjadi rugi atau bangkrut gara-gara sedekah atau zakat. Yang terjadi malah sebaliknya, yang kaya semakin kaya sebagai akibat dari keberkahan sedekahnya.

Anda tidak percaya? Simaklah janji Allah dan rasul-Nya berikut:

يَمْحَقُ اللّهُ الْرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَاللّهُ لاَ يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ

"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa." (Qs. Al Baqarah: 276)

Pada ayat lain, Allah Ta'ala berfirman:

مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّئَةُ حَبَّةٍ وَاللّهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاء وَاللّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tidap-tiap bulir terdapat seratus biji. Allah melipat gandakan bagi orang yang Ia kehendaki. Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui." (Qs. Al Baqarah: 261)

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ. رواه مسلم

"Tidaklah shodaqoh itu akan mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba dengan memaafkan melainkan kemuliaan, dan tidaklah seseorang bertawadhu'/merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan meninggikannya." (Riwayat Muslim)

Anda tidak percaya? Silahkan dibuktikan, bila anda takut membuktikan, maka silahkan anda menyaksikan buktinya yang banyak anda temui di masyarakat.

CERMINAN KETIGA: Bersikap baik dan tidak melanggar batasan Allah.

Sebagai bagian dari aplikasi keimanan anda kepada Allah Ta'ala Yang Maha Kuasa atas penciptaan dan pengaturan alam semesta, ialah dengan meyakini bahwa Allah-lah yang mengatur dan membagi rizqi hamba-Nya.

أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَةَ رَبِّكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُم بَعْضًا سُخْرِيًّا وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

"Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Rabbmu Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain beberapa derajat, agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebahagian yang lain. Dan rahmat Rabbmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan." (Qs. Az Zukhruf: 32)

Saudaraku! Bila Allah Ta'ala telah menentukan jatah rizki anda, maka tidak ada gunanya anda memaksakan diri dengan melanggar syari'at Allah dalam mencari rizki. Bekerja dan berusahalah tanpa harus melalaikan ibadah kepada Allah dan tanpa melanggar syari'at-Nya.

لاَ تَسْتَبْطِئُوا الرِّزْقَ فَإِنَّهُ لَمْ يَكُنْ عَبْدٌ يَمُوتُ حَتَّى يَبْلُغَهُ آخِرُ رِزْقٍ هُوَ لَهُ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ مِنَ الْحَلاَلِ وَتَرْكِ الْحَرَامِ. رواه ابن ماجة وعبد الرزاق والحاكم، وصححه الألباني.

"Janganlah kamu merasa bahwa rizqimu telat datangnya, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga telah datang kepadanya rizqi terakhir (yang telah ditentukan) untuknya, maka tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rizqi, yaitu dengan mengambil yang halal dan meninggalkan yang haram." (Riwayat Ibnu Majah, Abdurrazzaq, Ibnu Hibban, dan Al Hakim, serta dishohihkan oleh Al Albani)

Penutup

Saudaraku, mungkin hitungan harta kekayaan pada zaman sekarang yang begitu besar menjadikan anda tergiur dan lalai akan kehidupan akhirat. Ketahuilah saudaraku, bahwa dunia beserta isinya ini walau nampak di mata kita begitu besar dan berharga, akan tetapi di sisi Allah tidaklah lebih berat bila dibanding sehelai sayap seekor nyamuk.

لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ الله جَنَاحَ بَعُوضَةٍ مَا سَقَى كَافِراً مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ. رواه الترمذي ابن ماجه

"Andai dunia ini di sisi Allah senilai sehelai sayap nyamuk, niscaya Allah tidak akan memberi minum kepada orang kafir walau hanya seteguk air." (Riwayat At Tirmizy, Ibnu Majah)

Demikianlah nilai dunia dan segala isinya di sisi Allah. Bila anda telah mengetahui itu, layakkah anda mempertaruhkan segala yang anda miliki demi mendapatkan kehidupan dunia ini?

Bahkan bila anda semakin jauh mengkaji dalil-dalil yang berkaitan dengan dunia, maka anda akan dapatkan bahwa nilai dunia sangat tergantung dengan kecintaan kepada Allah. Apabila suatu bagian dari kehidupan dunia mendukung terwujudnya kecintaan anda kepada Allah, maka hal tersebut menjadi terpuji. Sebaliknya bila malah menjadi penghalang atau menyibukkan anda dari merealisasikan kecintan kepada Allah, maka hal itu menjadi tercela. Oleh karena itu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

الدُنْيَا مَلْعُونَةٌ، مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلاَّ مَا ابْتُغِيَ بِهَ وَجْهُ اللهِ تَعَالَى. رواه الطبراني وحسنه الألباني

"Dunia itu terlaknat (jauh dari Allah) dan seluruh isinya terlaknat pula, kecuali sesuatu yang dilakukan demi mencari keridhaan Allah Ta'ala." (Riwayat At Thabrani dan dinyatakan sebagai hadits hasan oleh Al Albani)

Pada riwayat lain, beliau bersabda:

الدُنْيَا مَلْعُونَةٌ، مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلاَّ ذِكْرَ اللهِ وَمَا وَالاَهُ، أَوْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّماً. رواه الترمذي وابن ماجة وصححه الألباني.

"Dunia itu terlaknat (jauh dari Allah) dan seluruh isinya terlaknat pula, kecuali dzikir kepada Allah, atau yang semakna dengannya atau seorang yang berilmu (ulama') atau penuntut ilmu." (Riwayat At Tirmizy, Ibnu Majah dan dinyatakan sebagai hadits shahih oleh Al Albani)

Imam Ibnul Qayyim menjelaskan hadits ini dengan berkata: "Dikarenakan dunia itu tiada harganya di sisi Allah, sampai-sampai lebih remeh dibanding sehelai sayap nyamuk, maka ini adalah bukti bahwa dunia dan seluruh isinya benar-benar jauh dari Allah, dan inilah hakekat dari makna laknat. Allah Yang Maha Suci hanyalah menciptakannya agar menjadi tempat menyemai benih-benih kehidupan akhirat dan sebagai jembatan menuju kepadanya. Pada kehidupan dunia inilah umat manusia mengumpulkan bekal berupa amal ibadah untuk meniti perjalanan menuju ke akhirat. Dengan demikian, tidak ada suatu apapun dari urusan dunia yang dapat mendekatkan manusia dari kehidupan akhirat selain yang mengandung dzikir kepada Allah dan bermuara pada kecintaan-Nya, yaitu ilmu; dengannya anda mengenal, beribadah, berzikir, memuji dan menyanjung Allah. Untuk tujuan inilah Allah menciptakan dunia dan penghuninya, sebagaimana ditegaskan pada firman-Nya:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." (Qs. Az Dzariyat: 56)" (Miftah Darissa'adah 1/69-70)

Saudaraku: Pada suatu hari Ibnu As Simaak menemui Harun Ar Rasyid di dalam istananya. Tak berapa lama, Harun Ar Rasyid merasa haus, sehingga iapun segera minta agar diambilkan air minum. Tanpa pikir panjang seorang pelayan segera membawa bejana yang berisi air yang sebelumnya telah didinginkan. Sebelum Harun Ar Rasyid meminum air itu, ia berkata kepada Ibnu As Simaak: "Berilah aku petuah!" Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan Ibnu As Simaak pun segera berkata kepadanya: "Wahai Amirul Mukminin! Berapakah engkau akan menghargai air minum itu bila engkau sedang kehausan dan ternyata aku menghalangimu darinya?" Harun pun menjawab: "Dengan separoh kerajaanku." Selanjutnya Ibnu As Simaak berkata: "Silahkan engkau menikmati air minummu." Dan seusai Harun Ar Rasyid meminum air itu, Ibnu As Simaak kembali bertanya: "Bayangkan andai aku menghalang-halangi air minum yang telah engkau minum untuk keluar dari tubuhmu (menyumbat saluran air senimu), berapakah biaya yang akan engkau keluarkan agar air senimu dapat keluar?" Harun Ar Rasyid pun kembali menjawab: "Sebesar sisa kerajaanku." Mendengar jawaban ini, Ibnu As Simak pun menimpalinya dengan berkata: "Suatu kerajaan yang separohnya dihargai dengan seteguk air, dan sisanya dihargai dengan air seni, tidaklah pantas untuk diperebutkan." Mendengar petuah ini, spontan Harun Ar Rasyid pun menangis tersendu-sendu. (Tarikh At Thobary 6/538 & Al Bidayah wa An Nihayah 10234)

اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِيْ قُلُوْبِنَا وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِيْنِ. اللَّهُمَّ تَوَفَّنَا مُسْلِمِيْنَ وَأَحْيِنَا مُسْلِمِيْنَ وَأَلْحِقْنَا بِالصَّالِحِيْنَ غَيْرَ خَزَايَا وَلاَ مَفْتُوْنِيْنَ. آمين
"Ya Allah, limpahkanlah kepada kami kecintaan kepada keimanan dan jadikanlah keimanan itu indah dalam hati kami. Limpahkanlah kepada kami kebencian kepada kekufuran, kefasikan, dan kemaksiatan. Jadikanlah kami termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk. Ya Allah wafatkanlah kami dalam keadaan muslim, dan hidupkanlah kami dalam keadaan muslim, dan kumpulkanlah kami dengan orang-orang sholeh tidak dalam keadaan hina, tidak juga tertimpa fitnah." Amiin.
***
Penulis: Ustadz Muhammad Arifin Badri, M.A.
Artikel www.pengusahamuslim.com



Bagikan

9 Kunci dalam Bersabar

Ketika sabar diperintahkan Allah kepada kita semua, maka Diapun adakan sebab-sebab yang membantu dan memudahkan seseorang untuk sabar. Demikian juga tidaklah Allah memerintahkan sesuatu kecuali membantu dan mengadakan sebab-sebab yang memudahkan dan membantu pelaksanaannya sebagaimana Ia tidak mentaqdirkan adanya penyakit kecuali menetapkan obatnya. Sabar walaupun sulit dan tidak disukai jiwa, apalagi bila disebabkan kelakuan dan tindakan orang lain. Akan tetapi kesabaran harus ada dan diwujudkan.
Ada beberapa kiat yang dapat membantu kita dalam bersabar dengan ketiga jenisnya, diantaranya:
1. Mengetahui tabiat kehidupan dunia dan kesulitan dan kesusahan yang ada disana, sebab manusia memang diciptakan berada dalam susah payah, sebagaimana firman Allah (yang artinya): “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah“. (Qs. Al Balad: 4)
2. Beriman bahwa dunia seluruhnya adalah milik Allah dan Dia memberinya kepada orang yang Dia sukai dan menahannya dari orang yang disukai-Nya juga.
3. Mengetahui besarnya balasan dan pahala atas kesabaran tersebut. Diantaranya:
a. Mendapatkan pertolongan Allah, sebagaimana firman-Nya (yang artinya): “Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”. (Qs. Al Baqarah: 249)
b. Mendapatkan shalawat, rahmat dan petunjuk Allah, sebagaimana firman-Nya (yang artinya): “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:”Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” (Qs. Al Baqarah: 155-157)
c. Sabar adalah kunci kesuksesan seorang hamba, sebagaimana dijelaskan Allah dalam firman-Nya (yang artinya): “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung”. (Qs. Al Imran: 200).
4. Yakin dan percaya akan mendapatkan pemecahan dan kemudahan sebab Allah telah menjadikan dua kemudahan dalam satu kesulitan sebagai rahmat dari-Nya. Inilah yang difirmankan Allah (yang artinya): “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Qs. Al Insyirah: 5-6)
5. Memohon pertolongan kepada Allah dan berlindung kepada-Nya, karena Allah satu-satunya yang dapat memberikan kemudahan dan kesabaran,
6. Beriman kepada ketetapan dan takdir Allah dengan meyakini semuanya yang terjadi sudah merupakan suratan takdir. Sehingga dapat bersabar menghadapi musibah yang ada.
7. Ikhlas dan mengharapkan keridhoan Allah dalam bersabar. Hal ini dijelaskan Allah dalam firman-Nya (yang artinya): “Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Rabbnya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rejeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)” (Qs. Al Ra’d :22)
8. Mengetahui kebaikan dan manfaat yang ada dalam perintah dan keburukan yang ada dalam larangan. Ibnul Qayyim menyatakan: “Apabila seorang mengetahui kebaikan yang ada pada amalan yang diperintahkan dan akibat buruk dan kejelekan yang ada pada amalan yang dilarang sebagaimana mestinya, kemudian ditambah dengan tekad kuat dan motivasi tinggi serta harga diri maka insya Allah akan dapat bersabar dan semua kesulitan dan kesusahan menjadi mudah baginya”.
9. Menguatkan faktor pendukung agama dalam setiap kali menghadapi perintah, larangan dan musibah yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan empat perkara:
a. Mengagungkan Allah yang maha mendengar dan melihat. Seorang yang senantiasa ada di hartinya pengagungan terhadap Allah, tentunya dapat bersabar dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan. Bagaimana Dzat yang maha agung dimaksiati padahal Dia maha melihat dan mendengar?
b. Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah, sehingga ia melaksanakan perintah dan meninggalkan kemaksiatan karen mencintai Allah. Demikian juga akan bersabar atas ujian kekasihnya. Hal ini disebabkan orang yang mencintai tentu akan menaati kekasihnya dan tidak ingin dimurkai serta dapat menahan diri atas semua ujian yang diberikan kepadanya.
c. Menampakkan dan mengingat nikmat dan kebaikan Allah, sebab orang yang mulia tidak akan membalas kebaikan orang lain dengan kejelekan. Oleh karena itu mengingat nikmat dan karunia Allah dapat mencegah seseorang dari bermaksiat karena malu dengan-Nya dan memotivasi melaksanakan perintah-Nya serta merasa semua musibah yang menimpanya merupakan kebaikan yang Allah karuniakan kepadanya.
d. Mengingat kemarahan, kemurkaan dan balasan Allah, karena Allah akan marah bila hamba-Nya dan bila murka tidak ada seorangpun yang dapat menahan amarah-Nya. Sehingga dengan melihat sepuluh kiat dari kiat-kiat bersabar dalam tiga jenis kesabaran ini, mudah-mudahan dapat menjadikan diri kita termasuk orang-orang yang bersabar.
Penulis: Ustadz Kholid Syamhudi, Lc.
Artikel: UstadzKholid.Com
Dipublikasikan oleh: www.anchaznet.com




Bagikan