Latest Updates

Optimis

Dengan nama Allah aku bertawakal, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah SWT yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. (Bismillahi tawakaltu ‘alallah la hawla wala quwwata illa billahi al ‘Ali al ‘Adhiim)
Setiap kita hendak keluar rumah,tentu bacaan diatas tidaklah asing karena menjadi doa sehari-hari. Makna yang terkandung dalam doa tersebut sangatlah dalam,penuh dengan jiwa optimis untuk berusaha semaksimal mungkin dengan penyandaran sepenuhnya kepada Allah SWT.
Dengan keyakinan penuh kepada sang kuasa maka menjadikan kita sepenuhnya untuk berbuat semampu yang kita lakukan. Tawakal menjadikan setiap orang selalu mempunyai azzam (tekad yang kuat) di dalam mewujudkan apa yang hendak dilakukannya,dan memasrahkan hasil sepenuhnya kepada Sang Pemberi Keputusan.
Saya teringat cerita sahabat saya di dalam mewujudkan sikap tawakal.Sobat saya ini perhitungannya “keterlaluan”,dia terlalu mempunyai asumsi negative pada dirinya sendiri. Dia mempunyai keinginan yang begitu banyak tetapi didasari oleh keminderan pribadi. Dia ingin jadi pedagang tetapi tidak jadi karena katanya tidak punya modal, malah jadi karyawan counter HP. Kemudian ingin mencoba memasukkan lamaran ke perusahaan minder karena usia dan IPK nya yang kurang, lalu ingin buka usaha sendiri di rumah, tidak enak sama tetangga kok sarjana malah kerjanya di rumah. Serba susah! Maka kutanya kepada dia,bagaimanakah yang dimaksud tawakal. Ia memahaminya,namun lebih ke sifat pasrahnya,padahal tawakal itu urusan hati dan pengaruhnya adalah munculnya azzam yang kuat sejak awal untuk berbuat.
Maka saya katakan pada sobatku tersebut, bahwa saya tidak peduli dengan keinginan dia mau jadi pedagang, karyawan, pengusaha dan lain-lain tetapi hanya sebatas kata-kata tidak pernah ada perbuatan mengarah kesana. Yang penting kerja itu adalah kewajiban yang bernilai ibadah disisi Allah selama pekerjaan itu tidak melanggar aturan Allah. Jika memang kemampuan kita menjadi karyawan maka coba untuk melamar ke semua perusahaan, lalu sambil cari peluang untuk mengembangkan usaha. Sobatku masih bergeming dengan keminderannya. Akhirnya ia belajar dari temen-temen di sekitarnya yang mempunyai kemampuan hampir sama dengannya mulai mendapat kerja. Alhamdulillah, sobatku berani mengambil keputusan untuk mengirimkan lamaran,dan ternyata diterima.
Azzam yang kuat muncul dari jiwa tawakal yang kuat pula,tiada akan surut oleh waktu dan kondisi. Burung saja yang tiada berakal pergi terbang sejak pagi,sore kembali dengan perut yang kenyang dan bisa memberi makan anak-anaknya. Seandainya tawakal kita sebagaimana tawakal burung pastilah kita akan mempunyai jiwa optimis yang tinggi dalam setiap usaha dan kerja.
Contoh nyata dari tawakal ini adalah di kalangan para sahabat Rasulullah yang mempunyai kemampuan fisik, mental, dan intelektual yang luar biasa. Kita bisa bayangkan, mereka kuat beribadah di malam hari dengan bertahajud berjam-jam, dan kuat pula di siang hari bekerja atau berjihad melawan musuh-musuhnya. Umar bin al Khaththab yang bersaudara dengan kaum Anshar, selalu bergantian dalam berdakwah. Jika hari ini Umar menyertai Rasulullah saw dalam dakwah maupun menyertai Rasulullah, saudaranya itu berdagang ke pasar mencarai penghidupan. Sorenya Umar menyampaikan apa yang di perolehnya dari Rasulullah. Esok harinya, gentian Umar yang ke pasar mencari rizki, dan saudaranya yang menyertai Rasulullah dan sorenya apa saja yang diterima dari Rasulullah saw disampaikan kepada Umar.
Sangat tepatlah jika para sahabat itu terkenal dengan ruhbaana fill ail usuudan fin nahaar (bagaikan rahib di malam hari dan bagaikan singa padang pasir di siang hari). Optimis menghadapi kehidupan adalah suatu sikap yang muncul dari jiwa-jiwa yang bertawakal.Resiko dalah hidup adalah biasa. Kadang rugi kadang untung, kadang berhasil kadang gagal, kadang menang kadang kalah. Jadi mengapa kita risaukan jika karakter kehidupan seperti itu adanya. Yang patut kita risaukan dalam kondisi apakah kita sekarang ini?Apakah sudah dalam kondisi mengharap Ridlo Allah atau malah yang layak mendapat azab Allah?Perubahan Pasti Terjadi.Allah lah tempat sebaik-baik kembali.

0 Response to "Optimis"

Post a Comment