Latest Updates

AS Jadikan Yaman dan Benua Afrika Sebagai Lahan Perang Baru


Dengan dalih memberangus kelompok Al-Qaida, AS mengisyaratkan akan lebih mengintensifkan operasi militernya di Yaman. Padahal beberapa hari yang lalu, lembaga pemantau hak asasi manusia Amnesty International mengindikasikan bahwa keterlibatan AS dan operasi militer melawan Al-Qaida di Yaman banyak menimbulkan korban di kalangan masyarakat sipil.
Seorang pejabat di lembaga anti-teror AS yang menolak disebut jati dirinya mengungkapkan, AS menganggap kelompok Al-Qaida yang ada di Pakistan sudah mengalami kemunduran dan afiliasi mereka di Yaman melakukan konsolidasi menjadi kelompok yang "ganas" dan berbahaya.
"Kelompok Al-Qaida Yaman tidak merasakan situasi 'panas' --setidaknya belum--seperti rekan-rekan mereka di daerah pedalaman Pakistan. Semua orang yang terlibat di pihak kami meyakini bahwa harus ada perubahan," kata sumber tadi seperti dilansir kantor berita AFP.
Ia tidak merinci secara spesifik operasi militer apa saja yang akan dilakukan AS di Yaman. Namun laporan terbaru Amnesty International kemarin mencurigai bahwa militer AS sudah melakukan operasi militer sepihak dengan melakukan serangan bom dari pesawat-pesawat tempur dan dari pesawat tanpa awak yang dioperasikan CIA, seperti yang mereka lakukan di Pakistan untuk memberangus Al-Qaida dan Taliban.
"Pemerintah dan badan intelijen kami akan bekerja keras melawan kelompok Al-Qaida dan sekutu-sekutunya, dimanapun mereka berada," tukas Juru Bicara CIA George Little saat ditanya sejauh mana AS akan melakukan operasinya di Yaman.
Sumber di lembaga anti-teror AS mengatakan bahwa pemerintah AS akan melakukan pendekatan "yang disesuaikan" kondisi Yaman. "Kombinasi antara operasi intelijen dan militer bisa menjadi taktik yang masuk akal, tergantung situasi di lapangan. Yaman bukan Pakistan, dan AS akan melakukan pendekatan yang sesuai," ujar sumber itu.
Yaman ternyata bukan satu-satunya target operasi militer AS dalam perang melawan Al-Qaida. Harian Wall Street Journal menyebutkan bahwa selain di Yaman, CIA dan pasukan elit AS sudah menempatkan peralatan, pesawat tempur siluman dan sejumlah personel militernya di Djibouti, Kenya, Ethiopia dan Somalia. Para pejabat pemerintah AS meyakini bahwa kelompok Al-Qaida di Yaman memiliki hubungan yang sangat kuat dengan kelompok Al-Shabab di Somalia.
Bagikan

0 Response to "AS Jadikan Yaman dan Benua Afrika Sebagai Lahan Perang Baru"

Post a Comment