Latest Updates

TUNJUKILAH KAMI JALAN YANG LURUS, YA ALLAH…

“Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan-jalan yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” [Surah Al-Faatihah: 6-7]
Itulah sepenggal doa yang selalu kita baca di setiap shalat yaitu agar diberi hidayah oleh Allah untuk selalu dapat berjalan di jalan yang lurus bukannya di jalan mereka yang sesat dan dimurkai Allah Ta’ala.
Ya sahabat, jalan yang lurus itu adalah jalan yang kita tempuh untuk menggapai ridha Allah, meraih cinta Allah sehingga kita termasuk orang yang mendapat pertolongan dan rahmat Allah di dunia ini dan di Hari Pembalasan nanti.
Ya sahabat, Allah Ta’ala berfirman dalam Surah Ali Imran 31 tentang jalan untuk meraih cinta-Nya, yaitu:
“Katakanlah, ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammadshalallahu ‘alaihi wasallam), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Surah Ali Imran:31]
Ya sahabat, jalan yang lurus itu adalah apa-apa yang telah diajarkan oleh Rasulullahshalallahu ‘alaihi wasallam. Tentunya, sebagai seorang muslim, kita mengetahui itu. Namun sahabat, sudahkah kita benar-benar telah menjalankan apa-apa saja yang sudah diajarkan oleh beliau shalallahu ‘alaihi wasallam? Apakah sahabat sudah yakin bahwa semua ajaran beliau sudah diterima dengan baik dan diterapkan di kehidupan kita?
Sahabat, jika kitapun tak yakin bahwa kita telah mempelajari apa-apa yang telah diajarkan oleh beliau, lalu apakah sahabat bisa yakin bahwa jalan yang kita tapaki selama ini adalah jalan yang lurus itu? Jangan sampai, apa yang telah kita pikirkan adalah jalan yang lurus tapi ternyata belumlah selurus seperti apa kita telah doakan di dalam shalat kita. Itulah jalan lurus yang semu. Bahkan bisa saja karena ketidaktahuan kita, ternyata malah dapat menjauhkan kita dari rahmat Allah.
Contohnya ya sahabat, saat kita sakit, kita lupa bahwa yang menyembuhkan adalah Allah tapi ternyata kita malah berkeyakinan bahwa yang membuat kita sembuh adalah obat!
Ya sahabat, mulailah kritis terhadap apa-apa yang telah kita usahakan demi menggapai jalan lurus itu. Saat melakukan amalan, tanyakan pada diri sendiri, apakah sudah sesuai dengan ajaran Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Sangat riskan sahabat, jika kita melakukan amalan hanya karena orang-orang melakukannya. Yang disebutkan di Surat Ali Imran 31 yang menjadi panutan kita adalah Rasulullahshalallahu ‘alaihi wasallam bukanlah orang lain. Beliau adalah sebenar-benar panutan, ini tercermin saat kita melakukan amalan tentunya kita harus yakin bahwa hal itu telah diajarkan oleh beliau. Janganlah berhujjah / berdalil, “saya melakukannya karena si fulan melakukannya”. Bukankah harusnya, “saya melakukannya karena Rasulullahshalallahu ‘alaihi wasallam mengajarkannya?”
Perdalamlah ilmu agama ya sahabat sehingga kita bisa tau dan tenang bahwa amalan yang kita lakukan benar-benar mendekatkan kita kepada yang kita cintai, Allah Ta’ala. Banyak hadist yang menjadi rujukan kita dalam beramal. Itu tak susah ya sahabat, malah itu membuat kita semakin mengenal jalan yang lurus itu, membuat kita semakin merasakan manisnya iman kepada Allah Ta’ala.
Ya sahabat, berilmulah dulu sebelum beramal. Tak akan rugi menjadi orang yang paham tentang agamanya. Tahukah sahabat bahwa orang yang dikehendaki kebaikan oleh Allah adalah orang-orang yang paham akan ilmu agama / ilmu syar’i?
Dalam ash-Shahiihain dari hadits Mu’awiyah bin Abi Sufyan (wafat th. 78 H) radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Dia akan memberikan pemahaman agama kepadanya.” [Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Ahmad (I/306, II/234, IV/92, 95, 96), al-Bukhari (no. 71, 3116, 7312), dan Muslim (no. 1037), dari Shahabat Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiyallaahu ‘anhuma.]
Ya Sahabat, datangilah majelis-majelis ilmu. Majelis-majelis ilmu yang mengajarkan kita Al-Qur’an dan hadits-hadits yang dapat mendekatkan kita kepada jalan yang lurus itu, menggapai ridha dan cinta Allah, menuju jalan surga-Nya. Sebab Rasulullahshallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) atas orang yang kesulitan (dalam masalah hutang), maka Allah memudahkan atasnya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong hamba selama hamba tersebut senantiasa menolong saudaranya. Barangsiapa yang meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju Surga.Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan ketenteraman turun atas mereka, rahmat meliputi mereka, Malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyanjung mereka di tengah para Malaikat yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang lambat amalnya, maka tidak dapat dikejar dengan nasabnya.” [Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Muslim (no. 2699), Ahmad (II/252, 325), Abu Dawud (no. 3643), At-Tirmidzi (no. 2646), Ibnu Majah (no. 225), dan Ibnu Hibban (no. 78-Mawaarid), dari Shahabat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu. Lafazh ini milik Muslim]
Ya sahabat, datangilah kebaikan dimana saja kebaikan itu berada.
*) Diambil dari http://catatan.azzahrah.com/2010/01/tunjukilah-kami-jalan-yang-lurus-ya-allah/


0 Response to "TUNJUKILAH KAMI JALAN YANG LURUS, YA ALLAH…"

Post a Comment