Latest Updates

HATI-HATILAH KETIKA SEMAKIN JAUH DARI ALLAH HARTA SEMAKIN BANYAK

Pernahkah kita menjumpai

Orang yang tidak pernah sholat namun rezekinya banyak dan terus mengalir ..?
Suka berbuat maksiat namun bisnisnya lancar dan perniagaannya untung dan berkembang..?
Atau
Tidak pernah puasa, sedekah dan bentuk ibadah lainnya, bahkan tidak mengenal sunnah sekalipun, hartanya melimpah ruah..?

Maka berhati-hatilah saudaraku, jika dihadapkan pada kondisi demikian mungkin itu yang dinamakan dengan istilah "istidraj". Wal 'iyya 'udzubillah.

Dari Ubah bin Amir radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا رَأَيْتَ اللَّهَ تَعَالى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنْهُ اسْتِدْرَاجٌ

“Apabila Anda melihat Allah memberikan kenikmatan dunia kepada seorang hamba, sementara dia masih bergelimang dengan maksiat, maka itu hakikatnya adalah istidraj dari Allah.”

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah,

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ

“Tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al-An’am: 44)

[HR. Ahmad, no.17349, Thabrani dalam Al-Kabir, no.913, dan disahihkan Al-Albani dalam As-Shahihah, no. 414]

Dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

(إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا،

“Apabila menghendaki kebaikan kepada hamba-Nya, Allah menyegerakan hukuman bagi (hamba) tersebut di dunia

وَإِذَا أَرَادَ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَافَى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Akan tetapi, apabila menghendaki keburukan kepada hamba-Nya, Dia menangguhkan dosa (hamba) tersebut hingga Dia membalasnya nanti pada Hari Kiamat.”

(HR. Tirmidzi dan Hakim, dishahihkan Syaikh Al Albani rahimahullah)

Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa jika Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya adalah dengan menyegerakan hukuman atas dosa-dosanya ketika di dunia sehingga ia keluar dari dunia tidak ada lagi dosa yang harus ditanggung (hukumannya) pada hari kiamat, karena barangsiapa yang dihisab amalannya di dunia maka akan ringan hisabnya nanti di hari kiamat.

Adapun di antara tanda kalau Allah menghendaki hal yang buruk bagi hamba-Nya adalah bahwa hamba tersebut tidak ditunaikan pembalasan dosa-dosanya di dunia sampai ia datang pada hari kiamat dengan penuh dosa-dosa, kemudian Allah memberikan balasan hukuman padanya. Maka ia diberikan ganjaran yang pantas baginya pada hari kiamat.

Pada hadits ini terdapat anjuran untuk bersabar terhadap musibah-musibah dan untuk ridha dengan ketentuan takdir, karena hal tersebut akan membawa kebaikan bagi hamba.

Wallahu ta'ala a'lam

Silahkan SHARE semoga bermanfaat

بَارَكَ اللَّهُ فِيْك


Artikel : hikayahhati.blogspot.com

0 Response to "HATI-HATILAH KETIKA SEMAKIN JAUH DARI ALLAH HARTA SEMAKIN BANYAK"

Post a Comment