"Apa yang mendorong rezim Zionis dalam kejahatan yang masih berlanjut adalah dukungan penuh Barat untuk rezim ini," diplomat Iran Eshaq Alehabib mengatakan kepada pertemuan Dewan Keamanan PBB di Palestina pada hari Rabu, IRNA melaporkan pada hari Kamis (22/7 - waktu setempat).
Para pejabat Iran mengatakan bahwa masalah di Timur Tengah tidak kurang dari rencana perdamaian tetapi kurangnya pemahaman yang jelas tentang penyebab konflik Israel-Palestina, bersama dengan kelanjutan dari kejahatan Israel dan pengaplikasian berbagai kendala terhadap Palestina.
Alehabib menjelaskan bahwa semua isu-isu tersebut telah bersama-sama menyebabkan bencana "kemanusiaan" di kawasan itu.
"Tindakan terorisme yang dilakukan oleh pemukim dari pemukiman Yahudi terhadap rakyat Palestina yang tak berdaya dan properti mereka, termasuk aksi teroris baru-baru ini di al-Khalil, semuanya menunjukkan tindakan pra-meditasi untuk menimbulkan ketakutan dan intimidasi."
Dia mengatakan Dewan Keamanan PBB harus segera mengambil tindakan sehubungan dengan kejahatan keji tersebut.
Utusan Iran itu juga mengecam Israel karena tantangannya pada resolusi PBB sebelumnya.
Jalur Gaza menghadapi bencana ketika Israel telah memberlakukan blokade di daerah pesisir, yang menempatkan kehidupan hampir 1,5 juta penduduk ddalam bahaya.
Penduduk menderita kekurangan pasokan dasar termasuk makanan dan obat-obatan. PBB sejauh ini telah meloloskan sekitar 65 resolusi di mengutuk tindakan Israel terhadap Palestina.
Namun, kekuasaan veto, khususnya Amerika Serikat, telah menghadang resolusi itu pada sedikitnya 42 kali.
Dewan Keamanan PBB juga menyetujui resolusi tentang konflik Israel - Palestina pada hari Selasa, tanpa mengatasi situasi di Gaza.
Resolusi itu mendesak mengintensifkan usaha untuk menyimpulkan perjanjian perdamaian dan memenuhi visi bahwa mereka bisa hidup damai berdampingan sebagai negara demokratis yang independen.
Utusan Iran menambahkan bahwa satu-satunya solusi untuk konflik di Timur Tengah adalah mengakhiri pendudukan wilayah Palestina dan memperhatikan hak-hak rakyat Palestina.
Dia mengkritik penggalian Israel dekat Masjid Al-Aqsa, penghancuran rumah Palestina, dan pembangunan permukiman Israel baru, mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan bagian dari upaya Israel untuk melenyapkan identitas Islam dan budaya masyarakat Palestina.
Beralih ke Libanon, utusan Iran mengkritik pelanggaran berulang-ulang Israel ke wilayah Libanon.
Kritikan itu datang sementara jet Israel melanggar wilayah udara Libanon secara teratur, melanggar batas suara di atas daerah-daerah tertentu di negara ini. Sementara militer Libanon sering memotong pelanggaran wilayah udara seperti itu oleh pesawat Israel biasanya tidak menembaki mereka.
PBB menganggap pelanggaran wilayah udara Libanon Israel sebagai pelanggaran dari Dewan Keamanan PBB, Resolusi 1701 yang mengakhiri serangan Israel terhadap Lebanon pada tahun 2006.
Tak hanya pelanggaran wilayah, penyusupan mata-mata oleh Israel juga menyebabkan Libanon membawa masalah tersebut ke PBB.
Dalam pemungutan suara bulat, kabinet Libanon telah memutuskan untuk mengajukan pengaduan resmi terhadap Israel di Dewan Keamanan PBB atas cincin mata-mata Israel yang beroperasi di negara itu.
Keluhan akan tentang cincin mata-mata Israel yang ekstensif ditemukan di Libanon tahun lalu, sebuah sumber pemerintah, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada kantor berita dpa Jerman.
Pekan lalu, Libanon menangkap seorang karyawan kedua dari perusahaan itu karena dicurigai mata-mata untuk Tel Aviv.
Media Libanon mengatakan pasukan keamanan negara itu melakukan sebuah kompilasi laporan yang komprehensif mengenai jaringan mata-mata yang telah ditemukan.
Sebuah penyelidikan yang lebih luas telah menyebabkan penangkapan lebih dari 50 orang sejak April tahun lalu. (iw/pv/npr/sm)
Bagikan
0 Response to "Terorisme Israel Di Palestina Berkembang Dengan Dukungan Barat"
Post a Comment