Latest Updates

Wanita Muslim Berniqab Rasakan Permusuhan Meningkat

LEICESTER – Para wanita Muslim yang mengenakan jilbab seluruh wajah mengatakan bahwa mereka melihat sebuah bangkitnya gelombang permusuhan dan penyiksaan karena cara mereka berpakaian. Para
wanita berbicara dengan tegas ketika polisi mengabarkan sebuah kenaikan tajam dalam kejahatan, bertingkat dari kekerasan verbal sampai serangan fisik, terhadap Muslim pada beberapa tahun terakhir.
Dua wanita yang mengenakan niqab, sebuah jilbab yang hanya membiarkan mata yang nampak, Leicester mengatakan telah menjadi lebih "berseteru" sejak Pemerintah Perancis mengatakan bahwa merencanakan untuk melarang bahan garmen tersebut dan burqa, yang menutup keseluruhan badan.
Para wanita juga percaya publikasi yang meliputi keputusan Anggota Parlemen Konservatif Philip Hollobone untuk menolak bertemu wanita yang mengenakan burqa telah memperdalam permusuhan publik.
Hollobone, seorang Anggota Parlemen di Northhamptonshire, juga berusaha untuk memperkenalkan sebuah rancangan undang-undang anggota pribadi di Dewan Rakyat untuk memberi jalan bagi sebuah sebuah undang-undang yang sama dengan yang dipertimbangkan di Perancis.
Salah satu dari wanita tersebut, 29 tahun dari taman Clarendon leicester mengatakan: "Terdapat lebih banyak permusuhan dari pada atmosfir yang biasa pada saat ini. Saya telah dipanggil dengan nama seperti "Taliban" dan "teroris" dan satu pria, yang sedang mabuk di tengah hari, mengatakan kepada saya untuk kembali ke tempat di mana saya berasal.
"Saya hanya ingin menjalani hidup saya yang sesuai dengan agama saya, saya tidak mengerti kejahatan apa yang saya lakukan dengan mengenakan niqab.
"Orang-orang berbicara tentang para wanit yang mengenakan bahan garmen ini dikeluarkan dari masyarakat dalam beberapa cara. Saya dilahirkan dan dibawa ke negeri ini dan tidak ingin hidup di mana pun kecuali di ssini. Saya pernah berada di universitas dan saya memiliki sebuah pekerjaan dengan bayaran yang bagus, saya hidup dengan undang-undang dan saya mencintai keluarga saya. Bagaimana mungkn saya tidak ambil bagian dalam masyarakat?"
Wanita lain yang berusia 32 tahun, dari Evington, Leicester, mengatakan: "Para wanita mengatakan bahwa mereka merasa terintimidasi oleh beberapa komentar yang mereka dengan di media atau di jalan. Nampaknya terapat perasaan tersebut sekarang pada wanita yang memilih untuk berpakaian dalam cara tersebut adalah semacam ancaman bagi gaya hidup Inggris."
Polisi di Leicester telah melihat sejumlah kasus Muslim yang secara verbal disiksa atau secara fisik diserang meningkat pada beberapa tahun terakhir. Antara April 2008 dan Maret 2009. Para petugas polisi di kota mencatat 25 pelanggaran. Dalam 12 bulan merikutnya meningkat jadi 42 pelanggaran.
Kepala Inspektur Bill knopp, unit keamanan komunitas polisi Leicester, mengatakan: "Walaupun jumlah pelanggaran relatif rendah, ini adalah tren yang mengkhawatirkan. Kami tidak dapat memastikan apakah peningkatan tersebut mencerminkan kepercayaan publik yang lebih besar dan orang-orang datang kepada kami ketika hal ini terjadi kepada mereka atau sebuah peningkatan yang sebenarnya dalam kejadian. Apa yang benar-benar saya ketahui adalah kami mendapatkan penangkapan para pelanggar yang lebih baik."
Suleman Nagdi, juru bicara untuk Federasi Organisasi Muslim, mengatakan bahwa pertemuan telah berlangsung dengan polisi untuk membahas kejadian baru-baru ini. Ia mengatakan: "Angka yang polisi miliki menunjukkan jumlah wanita yang telah maju untuk memberitahu mereka tentang pengalaman mereka. Saya takut terdapat orang lain yang telah disiksa dengan cara ini namun tidak pernah memberitahu siapapun tentang hal ini. Terdapat sebuah debat yang sedang berlangsung, namun menyebut nama orang-orang di jalan tidak pernah menjadi bagian dari debat apapun."

Bagikan

0 Response to "Wanita Muslim Berniqab Rasakan Permusuhan Meningkat"

Post a Comment