Latest Updates

Kota New York Paksa Muslim Bongkar Kuburan


Sebuah kota di negara bagian New York berusaha memaksa komunitas Muslim setempat untuk membongkar kuburan kecil di propertinya dan jangan pernah mengubur siapa-siapa di sana lagi karena itu ilegal.
"Kami tidak ingin ada kuburan ilegal," ujar Bob McCarthy, pengawas kota Sidney wilayah Delaware, yang berpopulasi 5,993 jiwa. "Kami mengurusi sejumlah pemakaman dan langsung masuk dan mengubur jenazah-jenazah itu, dan tidak menindaklanjuti, tidak ada pendanaan, tidak menuruti standar yang ideal, dan itu akan menjadi kewajiban kota."
Jadi, langkah-langkah apa yang sudah dilewatkan oleh kaum Muslim? "Saya tidak tahu aturan pastinya," ujarnya.
Itulah yang menjadi masalah, karena baik pemerintah atau kota suka atau tidak, tidak ada peraturan di Sidney – atau negara bagian New York untuk kasus ini – yang mencakup pemakaman di lahan pribadi, termasuk kuburan relijius. Ditambah lagi, kota menyetujui pemakaman itu pada tahun 2005.
Dalam hal apapun, pemakaman itu tidak pernah dirahasiakan, dan tidak bisa – ketika jenazah pertama tiba di bulan November 2009, ada tiga mobil yang mengiringi dari Passaic, Departemen Kepolisian New Jersey, yang memberitahu otoritas lokal tentang kedatangannya.
Dan tentu saja tidak ada yang ilegal tentangnya sejauh itu berkaitan dengan State Troopers. "Kami memeriksa pemakaman itu dan telah dipastikan bahwa apa yang mereka lakukan sesuai dengan hukum," ujar Kapten James Barnes dari Kepolisian Negara Bagian New York, Troop C, yang berbasis di Sidney.
Ini tampaknya tidak akan menghentikan dewan kota. Pengacara kota Joseph Ermeti tidak mau memberikan keterangan tapi dua pejabat kota lainnya mengindikasikan bahwa di dalam ketiadaan peraturan spesifik yang melarang pemakaman itu, kota mungkin akan mencoba untuk sebuah perintah pengadilan yang memaksa kaum Muslim untuk membongkar kuburan berdasarkan hukum New York terhadap pemakaman di atas lahan yang digadaikan – hal teknis yang meliputi situs Muslim, yang berada di lereng bukit dengan ukuran tidak lebih besar dari sebuah apartemen studio Manhattan.
Sheikh Abdul Kerim al Kibrisi, pemimpin kelompok Sufi dengan nama called Osmanlı Nakş-ı'bendi Hakkani Dergahı, mengatakan bahwa dia sendiri baru menemukan masalahnya dan kini sedang memperbaikinya. Pilihannya adalah membagi lagi propertinya untuk mengecualikan pemakaman atau melunasi hipotek sebesar kurang dari 200,000 dolar.
Bagaimanapun, baik pengacara bisa meyakinkan pengadilan bahwa pemakaman seluas 650 kaki persegi di lahan properti itu bisa menyinggung martabat hukum sehingga menggali jasad-jasad itu adalah jenis perbedaan halus yang hanya disukai oleh pengacara. Ada juga pertanyaan apakah mengambil langkah seperti itu adalah bijak, karena tindakan pemerintah kota bisa menarik perhatian yang tidak diinginkan dan kemungkinan gugatan hukum hak sipil.
"Islamofobia adalah sesuatu yang kami waspadai," ujar James Mulvany, Wakil Komisaris Divisi HAM New York.
Beberapa pihak yang tertarik jelas melihat ke sudut pandang bias relijius, sebagian karena dewan mengambil langkah resminya pada bulan Juli tepat saat kontroversi "Masjid Teror" menjadi berita utama.
"Seperti yang biasa dikatakan oleh Sherlock Holmes," ujar Ibrahim Hooper, direktur komunikasi Dewan Hubungan Amerika-Muslim (CAIR). "Ketika apapun yang tidak benar tidak terbukti, apa yang tertinggal pastilah yang benar, dan ini jelas bias."
Perasaan di Sidney tentang pemakaman itu jelas kuat. Dan ketakutan pada diri Sheikh dan para pengikutnya tidak dibantu dengan adanya fakta bahwa dalam setahun terakhir, kaum Muslim telah membeli properti di dekat pusat, menimbulkan spekulasi bahwa rencana akhir mereka adalah membangun kota di dalam kota yang diperintah oleh hukum Syariah.
"Saya memahami ketakutan itu tapi itu bukan niat kami," ujar Sheikh, yang mengatakan bahwa tak lebih dari setengah lusin Muslim telah membeli properti di daerah sekitar. "Mereka hanya ingin berpartisipasi, jauh dari kota, dan menjalani hidup yang bersih."
Dan bahkan, itulah tepatnya kenapa Sheikh dan 30an pengikutnya pindah ke peternakan domba seluas 50 ekar di Sidney Center pada tahun 2002, ajaran dasarnya adalah karena dunia seperti adanya, orang-orang yang ingin menjalani kehidupan spiritual harus hidup terpisah dari dunia.
Bagikan

0 Response to "Kota New York Paksa Muslim Bongkar Kuburan"

Post a Comment