Latest Updates

Merajalelanya "Bin Laden" Dengan Peredam Resahkan Irak

Dengan uang sekitar $100 di sebuah bengkel ilegal, para pria bersenjata bisa mendapatkan apa yang menjadi alat pilihan di Baghdad akhir-akhir ini: Alat peredam bunyi untuk pistol dan senjata-senjata otomatis.
Sedikitnya ada 12 pembantaian di Baghdad dalam dua minggu terakhir telah terhubung dengan perkelahian gaya geng dengan menggunakan senjata-senjata yang sudah diredam, termasuk di dalamnya seorang polisi yang sedang lepas tugas terbunuh dalam sebuah penembakan yang disertai pengejaran dengan mobil pada Senin waktu setempat, para pejabat mengatakan.
Ini adalah bagian dari sebuah gelombang terbaru dari serangan yang ditargetkan pada pejabat keamanan dan para pekerja pemerintah, yang sudah termasuk di dalamnya membuat taktik perwalanan seperti pengeboman pinggir jalan dan peledak yang dipasang pada kendaraan. Pembantaian tersebut dapat menjadi sebuah upaya untuk lebih jauh mengacaukan kepemimpinan Syiah di Irak setelah pemilihan umum pada bulan Maret lalu yang masih belum menghasilkan sebuah pemerintahan.
Pembunuhan acak  juga bukanlah sesuatu hal yang baru untuk Irak. Puluhan orang – terkadang lebih – ditembak mati setiap malam pada puncak pertumpahan darah sektarian antara mayoritas Syi'ah dan Sunni pada tahun 2006 - 2007. Alat peredam suara pada senjata telah menonjol secara sporadis dalam banyak serangan dan perampokan selama beberapa tahun ini.
Namun kebangkitan tiba-tiba dalam pembantaian yang terhubung dengan alat peredam suara telah membuat otoritas Irak meraba-raba untuk penjelasan masalah tersebut.
Terdapat rasa malu nampak jelas yang menduga para militan Sunni masil mampu untuk mengejar para korban di Baghdad.
Namun sebuah sisi yang terbalik juga memungkinkan: bahwa kemajuan keamanan telah mencapai tingkat di mana kelompok perlawanan harus semakin sering berusaha bersembunyi untuk menghindari menarik perhatian dari pihak otoritas dengan tembakan senjata dan resiko ditangkap. Bahkan pengeboman baru-baru ini telah dilaksanakan oleh pemicu ledakan jarak jauh atau dengan alat pengatur waktu.
Seorang petugas intelijen senior Irak mengatakan hal ini menunjukkan bahwa   "kelompok perlawanan tidak dapat beroperasi seperti sebelumnya" dan mengetahui bahwa pasukan keamanan dapat berpindah dengan cepat ketika suara pistol ditembakkan. Petugas tersebut berbicara pada kantor berita Associated Press dengan syarat anonimitas karena kepekaan dari masalah tersebut.
Namun hal ini tidak mengimbangi korban tewas dari kampanye yang jelas untuk menyerang pejabat keamanan dan para pekerja yang terhubung dengan pemerintahan yang dipimpin oleh Syiah.
Daftar tersebut berjalan dari para petugas polisi teratas dan para pertugas teratas Angkatan Darat sampai pada seorang penyelias di kantor Perdana Menteri Nouri al-Maliki, menurut laporan resmi. Beberapa dijadikan target pengeboman, termasuk seorang pembaca berita untuk TV yang dijalankan pemerintah Iraqiya TV yang terluka pada Senin waktu setempat ketika sebauh bom ditanamkan di mobilnya meledak.
Bagaimanapun juga, senjata yang menonjol adalah sebuah senjata yang sesuai dengan sebuah alat peredam suara nampaknya terbuat dari pipa logam dan plastik yang tepat.
Pada Minggu waktu setempat, dalam rentang waktu hanya beberapa jam, para pria bersenjata menggunakan alat peredam suara menyergap dan membunuh seorang letnan colonel polisi ketika ia menyetir di dekat sebuah taman di Baghdad, dan kemudian meninggalkan seorang jenderal brigadier polisi tewas di trotoar di dekat Theater Nasional di Pusat Baghdad.
Sebelum hari itu, para penyerang menghadang mobil dari seorang pegawai Komite Anti-Korupsi Irak di jalan bandara Baghdad. Ia juga ditembak dan dibunuh dengan senjata berperedam suara, polisi mengatakan, mengutip para saksi.
Petugas intelijen Irak, berbicara  dalam keadaan anonim, memperkirakan "ratusan alat peredam suara" telah dibuat dalam beberapa bulan terakhir yang nampaknya merupakan pergantian yang jelas dalam taktik perlawanan. Ia mengatakan bahwa jumlah yang tinggi adalah karena adanya unit alat peredam buatan sendiri – yang bernilai sekitar $100 dan diciptakan di toko-toko mesin yang terhubung dengan pihak perlawanan – sering gagal setelah beberapa putaran dan harus digantikan.
Petugas tersebut mengatakan bahwa polisi merencanakan untuk menunjukkan salah satu bengkel yang tidak terungkap di TV pemerintah minggu depan.
Seorang pemilik toko mesin Baghdad, yang hanya memberikan namanya sebagai Abu Mohammed, mengatakan kepada kantor berita AP bahwa ia menolak permintaan untuk membuat alat peredam suara meskipun terdapat imbalan yang "menggiurkan". Ia menggambarkan proses tersebut sebagai proses terang-terangan: menggunakan sebuah mesin bubut pada sebuah pipa logam untuk mendapatkan ukuran yang sesuai dengan laras senapan dan kemudian menggaris logam tersebut dengan lingkaran plastik untuk meredam suara dari tembakan.
Ia mengatakan bahwa pekerjaan tersebut memakan sekitar tiga jam untuk sebuah peredam suara berukuran tongkat polisi untuk sebuah pistol – sedikit banyak untuk seorang  "bin Laden", nama panggilan lokal untuk sebuah senapan penyerang AK-47.
Dalam kejadian yang lain pada Senin waktu setempat, sebuah mobil yang diparkir meledak di dekat konvoi seorang kolonel polisi di kota minyak utara Kirkuk, melukai petugas polisi tersebu dan empat penjaga, Kolonel Polisi Sherzad Nofari mengatakan.
Di Tirkir, kampung halaman Saddam Hussein, para militan meledakkan bom di dua rumah, melukai sedikitnya enam orang, polisi mengatakan.
Bagikan

0 Response to "Merajalelanya "Bin Laden" Dengan Peredam Resahkan Irak"

Post a Comment