Latest Updates

Empat Kelompok Pemilik Dunia

 “Sesungguhnya dunia itu hanyalah milik empat golongan. Pertama, seorang hamba yang dikaruniai oleh Allah harta dan ilmu. Dengan harta dan ilmunya tersebut ia bertakwa kepada Rabbnya dan menyambung tali silaturahmi. Ia mengetahui bahwa Allah memiliki hak atas harta dan ilmunya tersebut. Inilah kedudukan yang paling utama.
Kedua, seorang hamba yang dikaruniai oleh Allah ilmu dan tidak dikaruniai harta, akan tetapi ia memiliki niat yang tulus. Ia berkata, ”Seandainya aku memiliki harta, niscaya aku akan beramal sebagaimana yang diperbuat oleh si fulan”. Dengan niatnya tersebut, maka pahala kedua hamba itu sama.
Ketiga, seorang hamba yang dikaruniai Allah harta, tapi tidak dikaruniai ilmu. Ia hambur-hamburkan hartanya tersebut tanpa ilmu dan tidak mau bertakwa kepada Rabbnya serta tidak menyambung tali silaturrahmi. Demikian pula, ia tidak mengetahui bahwa Allah memiliki hak atas hartanya tersebut. Maka ia memiliki kedudukan yang paling rendah.
Keempat, seorang hamba yang tidak dikaruniai Allah harta dan ilmu. Lalu ia berkata, ‘Andai aku memiliki harta, niscaya aku akan menghambur-hamburkannya sebagaimana yang diperbuat oleh si fulan. Dengan niat tersebut, maka keduanya memiliki dosa yang sama” (HR. Abu Khabsyah Al-Anmari).
Pemilik atau penghuni dunia secara umum terbagi dalam empat kelompok, yakni kelompok hartawan yang berilmu, kelompok berilmu tanpa harta berlimpah, kelompok orang kaya namun tak berilmu, dan kelompok tunaharta sekaligus tunailmu.
Kelompok paling utama atau mulia dalam pandangan Allah SWT adalah kelompok pertama, yakni berilmu dan berharta, dengan catatan ilmu dan hartanya itu diabdikan untuk amal saleh, sarana mendekatkan diri kepada Allah dan sesama manusia. Mereka amalkan ilmunya demi kebaikan, tegaknya syiar Islam, dan kebaikan kaum Muslim.
Ilmu titipan Allah itu, mereka amalkan dan sebarkan untuk mencerdaskan umat, memajukan kehidupan kaum Muslim, dan membela Islam. Demikian pula harta mereka diabdikan untuk amal saleh, dengan berinfak, membantu sesama, mendanai amaliah dakwah dan jihad di jalan Allah SWT. Mereka menyimpan hartanya tidak dalam hati, tetapi di tangan saja, sehingga ia ”ringan tangan” untuk mendermakan hartanya di jalan Allah, bukan untuk berfoya-foya, bergaya hidup mewah, apalagi untuk menyombongkan diri.
Kelompok kedua adalah mereka yang berilmu tapi tidak berlimpah harta. Mereka hanya dititipi ilmu oleh Allah. Mereka mengabdikan ilmunya di jalan Allah, berjihad dengan ilmunya demi kejayaan Islam dan kaum Muslim. Saat mereka ”berkhayal” punya harta, mereka pun berniat tulus, berazam, bahwa mereka akan melakukan hal yang sama dengan kelompok pertama (hartawan-ilmuwan).
Kelompok pertama dan kedua tersebut, ditegaskan Rasulullah Saw, memiliki kedudukan yang sama mulia di sisi Allah, karena mereka mengabdikan ilmu dan hartanya di jalan Allah SWT.
Kelompok ketiga dan keempat memiliki kedudukan yang paling rendah atau hina dalam pandangan Allah.
Kelompok ketiga, yakni mereka yang berharta tapi tak berilmu, kaya tapi bodoh (jahil), utamanya tentang ”ilmu harta”, yakni bahwa harta hanyalah titipan Allah, Allah punya hak atas harta itu, sehingga mereka mestinya menggunakan harta itu sebagai sarana ibadah, mendekatkan diri kepada Allah, dan menjalin silaturahmi dengan sesama manusia.
Hartawan yang bodoh hanya akan berfoya-foya, bergaya hidup mewah saja, menghambur-hamburkan harta, tanpa mengeluarkan zakat atau infak di jalan Allah, atau tidak menggunakan harta itu sebagai sarana ibadah. Harta tidak membuat mereka kian bertakwa kepada Allah, bahkan menjauh dari ketakwaan. Kelompok ini, tegas Rasulullah Saw, memiliki kedudukan yang paling rendah dalam pandangan Allah SWT.
Sama rendah dan berdosanya adalah kelompok keempat, yakni tidak berilmu juga tunaharta. Bahkan, ketika mereka berkhayal punya harta, karena kejahilannya, mereka berpikir akan berfoya-foya saja, hidup mewah, lupa bahwa harta itu sejatinya milik Allah yang dititipkan kepadanya sebagai sarana ibadah. Wallahu a’lam.


source: hikayahhati.blogspot.com


0 Response to "Empat Kelompok Pemilik Dunia"

Post a Comment