Latest Updates

Dan Hidup adalah Perjalanan menuju Ilahi




Di dalam banyak ayat, Al Qur’an menggambarkan hidup ini sebagai sebuah perjalanan, yang
tiada akhir dari perjalanan itu selain kembali kepada Allah SWT. Dengan sangat logis manusia
diumpamakan sebagai musafir dan dunia ini adalah tempat persinggahan yang hanya sementara.
Tujuan akhir dari perjalanan panjang ini adalah bertemu dengan Allah SWT. Allah SWT
menegaskan bahwa ‘... Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian
pulalah) kamu akan kembali kepadaNya’ (QS. Al A’raf [7]:29). Inilah perjalanan yang dimulai
dari penciptaan oleh Allah dan berakhir pada titik pertemuan dengan Allah.
Setiap kita Insya Allah pernah melakukan perjalanan, baik perjalanan dengan jarak dekat maupun
perjalanan jarak jauh. Hal penting di dalam persiapan perjalanan adalah keberadaan bekal.
Semakin jauh jarak yang ditempuh, maka bekal yang harus dipersiapkan pun mestinya semakin
banyak. Tidak terkecuali dengan perjalanan kita ini, perjalanan hidup yang titik akhirnya adalah
pertemuan dengan Allah.
Disadari atau tidak, dengan pengetahuan mengenai konsep hidup sebagai perjalanan ini, banyak
orang berusaha mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya. Orang yang beranggapan bahwa
akhir kehidupan juga membutuhkan materi cenderung akan berusaha mengumpulkan bekal
berupa materi sebanyak-banyaknya. Sementara orang lain ada yang beranggapan bahwa bekal
untuk mencapai tujuan perjalanan ini adalah hubungan baik, koneksi. Atas kesadaran seperti ini,
mereka berlomba-lomba membangun hubungan yang diyakininya dapat mempermudah
perjalanan hidupnya. Demikian juga ada yang beranggapan bahwa bekal yang paling pantas
dalam perjalanan ini adalah nama besar. Untuk orang-orang seperti ini, mereka akan selalu
berusaha memperbesar nama yang disandangnya.
Akan tetapi, semua bekal-bekal di atas belumlah dianggap sebagai bekal yang sesungguhnya
untuk perjalanan menuju Allah. Allah SWT menegaskan bahwa justru sebaik-baik bekal adalah
takwa.
Sekarang mari kita coba renungkan sejenak. Bayangkan bahwa kita akan menempuh perjalanan
yang belum pernah kita lalui sebelumnya. Selain melewati rute yang tidak kita kenal, lama waktu
tempuhnya pun tidak ada gambaran dalam pikiran kita, entah sampai dalam satu hari, satu pekan,
satu bulan, satu tahun atau sepuluh tahun kita tidak tahu. Bahaya apa yang bakal kita hadapi pun
belum ada terlintas dalam benak kita. Benar-benar perjalanan yang akan kita lakukan ini adalah
perjalanan dalam kesendirian. Ada memang orang-orang yang akan menemani dalam perjalanan
ini, yaitu orang-orang yang kita cintai. Tetapi pertemanan yang diberikan oleh orang-orang itu
kita tahu hanyalah bersifat sementara. Mereka bahkan hanya akan mengantar kita sampai depan
pintu gerbang fase perjalanan berikutnya yaitu sampai di depan pintu kubur saja. Sedang sisa
perjalanan berikutnya akan kita tempuh dalam kesendirian. Karena itu, kita bagaimana pun harus
mempersiapkan bekal untuk perjalanan ini. Sendiri dan sendiri.
Khusus untuk fase perjalanan di alam kubur, Rasulullah SAW pernah memberikan keterangan
bahwa sebenarnya perjalanan ini akan bertemankan amal-amal selama kita singgah di dunia ini.
Amal keburukan akan menjelma menjadi teman berburuk muka berbau busuk. Sedangkan amal
kebajikan, atau dalam istilah Al Qur’an, takwa kita akan menjelma menjadi kawan dengan
penampilan yang rupawan dan tutur kata yang sopan. Alangkah bahagianya selama dalam
perjalanan bertemankan orang yang menyenangkan. Untuk orang-orang yang memiliki banyak
bekal kebajikan, perjalanannya adalah perjalanan yang menyenangkan bahkan kematiannya pun
laksana tidurnya pengantin baru.
Sekali lagi, dalam perjalanan hidup ini, perjalanan kembali kepada Allah ini sebaik-baik bekal
adalah takwa. Jadi mari kita perbanyak-banyak bekal kita dengan meningkatkan ketakwaan kita.
Tiada lain pilihan yang dapat kita ambil selain bertakwa. Karena kalau tidak, kita harus berangkat
memulai perjalanan bertangan kosong tanpa bekal.
Hai jiwa-jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-
Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.
(QS. Al Fajr [89]: 27-30)

Artikel : hikayahhati.blogspot.com

0 Response to "Dan Hidup adalah Perjalanan menuju Ilahi"

Post a Comment