Latest Updates

Tak Sepakati Nama, Israel Gagalkan Kesepakatan Al Qassam

GAZA (anchaznet.com News) – Israel bertanggung jawab atas kegagalan pertukaran tahanan dengan menolak persyaratan Palestina, ujar juru bicara Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, pada hari Senin (08/03).
Abu Obayda mengatakan bahwa Otoritas Pendudukan Israel (IOA) berusaha membingungkan faksi perlawanan Palestina yang menangkap Gilad Shalit dan menggagalkan kesepakatan pertukaran tahanan.
”Israel menggagalkan kesepakatan itu dengan menolak persyaratan pihak Palestina selama proses negosiasi, tidak menyepakati banyak dari nama-nama tahanan Palestina untuk dibebaskan dalam pertukaran itu,” ujar Abu Ubayda dalam sebuah pernyataan.
”Kami memegang teguh persyaratan kami dan tidak akan pernah meninggalkannya karena berkaitan dengan kehidupan para tahanan di penjara Israel. Satu-satunya solusi adalah menyetujui persyaratan pihak Palestina.”
Abu Ubayda menambahkan bahwa Hamas tidak akan pernah mengakhiri perlawanan militernya terhadap Israel. ”Pertempuran masih panjang dan waktu akan membuktikan bahwa Al Qassam tidak akan pernah menyerah atau menghentikan perlawanan.”
”Sejarah telah membuktikan bahwa perlawanan militer, bukan perdamaian, yang mengalahkan pendudukan,” ujar Obayda.
Di awal bulan Februari, pemimpin Kampanye untuk Membebaskan Gilad Shalit, Shimshon Liebman, mengatakan kepada acara pagi Voice of Israel bahwa mediator Jerman yang terlibat dalam pertukaran tahanan akan kembali ke Israel minggu ini.
Kabar tersebut menyusul pengumuman dari pejabat Hamas bahwa pembicaraan yang menegosiasikan pembebasan tentara Israel sebagai ganti 1,000 tahanan Palestina telah ditutup, sebagai balasan atas dugaan pembunuhan terhadap pemimpin sayap militer Hamas di Dubai pada tanggal 21 Januari.
Pemerintah mengatakan bahwa pembicaraan pertukaran itu telah berakhir, menyatakan kurangnya keyakinan mereka terhadap niat Israel untuk menindaklanjuti kesepakatan pasca terjadinya pembunuhan itu. Media Israel melaporkan bahwa kematian pemimpin Hamas adalah keberhasilan Mossad dan menuduh para pedagang senjata Arab membunuh mantan pejabat itu.
Liebman mengatakan bahwa mediator akan menyerahkan respon Israel tentang putaran terakhir pembicaraan kepada Hamas. ”Pernyataan apa pun yang keluar mulai sekarang hingga ketika mediator tiba harus diabaikan,” ujarnya, menambahkan bahwa fokus harus diberikan pada pembebasan Gilad Shalit.
Baru-baru ini, anggota politbiro Hamas, Mahmoud Az-Zahar menegaskan laporan dari pemerintah dalam sebuah wawancara dengan BBC, mengatakan bahwa negosiasi pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel telah dihentikan, namun menyebutkan kekeraskepalaan pemerintah Israel terhadap persyaratan Hamas yang menjadi penyebab dihentikannya negosiasi, bukan karena terjadinya  pembunuhan tersebut.
Az-Zahar mengatakan bahwa sejauh ini prosesnya tidak berhasil, ”Dan setelah intervensi oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terdapat kemunduran yang besar, muncul penolakan, itulah mengapa semuanya dihentikan,” ujarnya.
Namun, ia menambahkan, bahwa para petinggi Hamas masih berusaha mengamankan pembebasan tahanan-tahanan Palestina.
Bagikan

0 Response to "Tak Sepakati Nama, Israel Gagalkan Kesepakatan Al Qassam"

Post a Comment