Latest Updates

Tersandung “Jihad Swiss”, AS Minta Maaf Pada Libya

WASHINGTON  – Departemen Luar Negeri AS meminta maaf pada hari Selasa (9/3) atas komentar acuh dari juru bicaranya tentang seruan jihad pemimpin Libya, Muammar Gaddafi,  melawan Swiss. “Saya mengerti bahwa komentar pribadi saya dipandang sebagai serangan pribadi terhadap presiden,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri, P.J. Crowley, yang membuat komentar tersebut.  “Komentar-komentar ini tidak mencerminkan kebijakan AS dan tidak dimaksudkan untuk menyinggung. Saya minta maaf jika ditangkap dengan cara demikian.”
“Seharusnya saya hanya fokus pada kekhawatiran kami tentang istilah jihad, yang sejak itu telah diklarifikasi oleh pemeritnah Libya,” ujar Crowley.
Dalam permintaan maafnya, ia tampak berusaha mengakhiri perselisihan yang mendorong pimpinan perusahaan minyak negara Libya untuk memanggil eksekutif dari perusahaan-perusahaan energi AS seperti Exxon Mobil, ConocoPhillips, Occidental, Hess dan Marathon, minggu lalu dan memperingatkan mereka tentang perselisihan yang dapat mengganggu bisnis AS di Libya.
Pertengkaran itu berpusat pada pidato tanggal 25 Februari ketika Gaddafi menyerukan jihad melawan Swiss. Istilah tersebut sering diterjemahkan sebagai perjuangan bersenjata, namun seorang pejabat Libya mengatakan bahwa Gaddafi  memaksudkannya sebagai boikot ekonomi bukan serangan militer. Dalam pidatonya, Gaddafi mengkritik pemungutan suara di Swiss yang menentang pembangunan menara Masjid.
Ditanya mengenai pidato itu, Crowley pada tanggal 26 Februari mengatakan bahwa itu mengingatkannya pada pidato Gaddafi sebelumnya di bulan September dalam Majelis Umum PBB yang mengandung “banyak kata-kata dan banyak kertas beterbangan di seluruh tempat, tidak banyak yang masuk akal.”
Kementerian Luar Negeri Libya mengatakan pada wakil ketua misi diplomasi di Kedutaan AS di Tripoli bahwa pernyataan Crowley mencerminkan ‘ketidakpahamannya’  atas apa yang dikatakan Gaddafi di depan badan dunia tersebut.
Kegagalan AS untuk meminta maaf akan mempengaruhi hubungan politik dan ekonomi antara kedua negara, ancam Libya.
Duta besar Libya untuk AS minggu lalu mengatakan bahwa negaranya menginginkan hubungan yang baik dengan Washington namun tidak akan membiarkan pemimpinnya dihina.
Crowley mengatakan bahwa ia menyesal perselisihan itu telah menjadi sesuatu yang mengganggu dalam hubungan kedua negara dan mengatakan bahwa Wakil Menteri Luar Negeri AS Jeff Feltman, diplomat top AS untuk Timur Tengah, akan mengunjungi Libya minggu depan guna berunding.
Bulan lalu, Muammar Gaddafi menyerukan jihad melawan Swiss sebagai sebuah negara kafir yang menghancurkan masjid-masjid, merujuk pada referendum Swiss yang melarang pembangunan menara Masjid.
Hubungan AS-Libya perlahan-lahan mencair setelah renggang selama puluhan tahun, sejak keduanya membangun kembali hubungan diplomatik di tahun 2004. (rin/ay/bc/mc)
Bagikan

0 Response to "Tersandung “Jihad Swiss”, AS Minta Maaf Pada Libya"

Post a Comment